Radarbekasi.id – Setelah sempat terjadi perdebatan, pengurus daerah (Pengda) Muay Thai Jawa Barat akhirnya menetapkan atlet pemusatan latihan daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON).
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) PBMI Nomor 04/SK-PBMI/KU/I/2020 tentang penetapan nama-nama dan nomor event serta provinsi yang lolos PON XX Tahun 2020 Papua, ada delapan atlet yang akan memperkuat MI Jawa Barat.
Delapan atlet tesebut yakni, Nur Saadah dari Kota Bekasi, Emilia Dewi Pratiwi Kota Cirebon, Adisty Gracelia Kabupaten Bekasi, Sandi Maleong Kota Bekasi, Ryan Rinaldy Kota Depok, Topan Novian Kabupaten Subang, Edimus Kabupaten Subang dan Gusti Sialana Kabupaten Bekasi.
Sekretaris Umum Muay Thai Kabupaten Bekasi, Ahmad Fauzi membenarkan sudah adanya SK tersebut. Dengan keluarnya SK, dipastikan dua atlet Kabupaten Bekasi dicoret dari hasil Pelatda PON 2019 lalu.
”Sudah fixed, dari empat yang masuk atau lolos Pelatda, dua atlet kita dicoret. Mohamad Romdoni Londo dan Dias tidak masuk,” ujarnya ketika ditemui Radar Bekasi, di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bekasi, Jalan Rawa Tembaga, Kecamatan Bekasi Selatan, Rabu (11/3).
Lebih lanjut Apeng–sapaan akrabnya–mengakui, bahwa dalam penetapan atlet Kabupaten Bekasi sempat terjadi polemik. Pasalnya, secara ukuran perolehan hasil pra-PON sudah memadai. Meskipun, ada beberapa faktor yang membuat atlet binaannya gagal lolos ke Pelatda PON 2020.
”Akhirnya cuma dua. Tapi kita sudah mengupayakannya. Setidaknya, dengan raihan prestasi di pra-PON, atlet Kabupaten Bekasi bisa mengungguli wilayah lain. Bahkan untuk Dias, yang terkendala usia yang terlalu muda, bisa mengalahkan lawan yang berbeda level diatasnya,” bebernya.
Sementara itu, Ketua MI Kota Bekasi, Ardianto menyatakan, penetapan atlet Pelatda PON memang cukup panjang. Namun, ia enggan berbicara panjang lebar terkait sempat adanya perdebatan dalam penetapan atlet.
”Kita tidak bisa komentar urusan itu. Yang pasti, dari Kota Bekasi juga ada dua yang nanti akan mewakili Jawa Barat dalam ajang PON di Papua,” bebernya.
Terpisah, Ketua Pengda MI Jawa Barat, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi membenarkan adanya SK Pelatda yang sudah dikeluarkan oleh pengda. Namun kata dia, itu tidak menjadi ukuran awal siapa atlet yang nanti akan diturunkan pada olahraga multievent tingkat nasional di Papua.
”Penetapan siapa atlet yang tanding belum. Tapi pemanggilan atlet untuk mengikuti pelatda sudah (berdasarkan SK.red). Nanti diseleksi lagi dari atlet-atlet yang dipanggil lainnya,” tukasnya. (dan)