Radarbekasi.id – Calon Wakil Bupati Bekasi, Ahmad Marjuki menang telak pada pemilihan wakil bupati (pilwabup), Rabu (22/3). Dia mengantongi 40 suara sementara rivalnya, Tuti Nurcholifah Yasin tidak mendapatkan satu suara pun.
Pengamat Politik Bekasi, Adi Susila mengatakan, terdapat beberapa hal yang membuat seseorang menentukan pilihan. Yakni, visi misi, program, rekam jejak hingga money politic (politik uang).
Dia menyatakan, praktik politik uang lebih mudah dalam pemilihan seperti ini. Karena, orang yang mempunyai modal lebih mudah untuk mempengaruhi anggota DPRD untuk memilihnya.
“Itu saya kira salah satu dampak dari pemilihan yang seperti ini (tidak langsung). Jadi kalau orang punya modal gitu gampang mengendalikan. Itu bedanya dengan pemilihan langsung,” katanya,
Terpisah, Kuasa Hukum Akhmad Marjuki, Arkancikwan memastikan bahwa kliennya tidak bermain politik uang pada proses pilwabup. “Kalau perputaran uang saya pikir enggaklah,” ujarnya.
Kemenangan telak Akhmad Marjukin, kata dia, disebabkan karena ketidakhadiran Tuti Nurcholifah Yasin. “Yang jelas mereka tidak dateng. Mungkinkah anggota dewan memilih orang yang tidak datang ?,” tuturnya.
Senada, Ketua Panlih DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim juga memastikan tidak ada praktik politik. Dirinya mengaku melaksanakan pilwabup karena ingin pembangunan di Kabupaten Bekasi berjalan dengan baik.
“Biar bareng-bareng saja, kerja kalau makin banyak kerja, ada bupati, ada wakil, kan makin kompak, pembangunan bisa diawasin. Sehingga apabila ada masalah bisa cepat teratasi,” tuturnya.
“Enggak ada permainan uang. Kita mah tegak lurus saja,” sambungnya.
Dia menambahkan, pihaknya masih menyusun hasil pilwabup untuk diserahkan ke Pemprov Jawa Barat. “Baru disusun laporannya, paling rencana besok (hari ini,red). Nanti diserahkan ke provinsi. Saya mekanismenya baru mau baca besok. Paling berita acara hasilnya saja yang dilaporkan, soalnya kalau tahapan sudah pernah dikirim,” ucapnya. (pra)