RADARBEKASI.ID, BEKASI – Virus corona menyerang siapa saja, tidak pandang bulu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi Yayan Yuliana dinyatakan positif Covid-19, kondisi kesehatannya mengalami penurunan sejak beberapa hari yang lalu.
Setelah melalui pemeriksaan medis di salah satu RS swasta, Yayan didiagnosis menderita tipes. Namun, kondisi kesehatannya tak kunjung membaik, akhirnya dilarikan ke RSUD Kota Bekasi dan dilakukan swab dan dinyatakan positif Covid-19.
Belum diketahui dia tertular dari cluster mana. Tapi, pemerintah telah mengambil langka dengan menelusuri jejak interaksi baik di lingkungan kerja maupun tempat tinggalnya.”Staf hingga keluarga negatif, kami tidak tahu tertular dari mana,” kata Rahmat Effendi.
“Pak Yayan sekarang dirawat di ruang isolasi semoga kondisi segera membaik. Tapi kita udah tracking koleganya di dinas LH, sekertarisnya, staf-staf yang berinterkasi sama dia, semua negatif, terus keluarganya juga negatif,” tegas walikota Bekasi Rahmat Effendi.
Dia menegaskan, tidak ada lagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diketahui positif Covid-19 selain kepala DLH Kota Bekasi. Sementara untuk kabar Dokter Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo yang dikabarkan meninggal pada 26 Maret lalu berstatus ODP, Rahmat menegaskan yang bersangkutan tidak meninggal dengan catatan Covid-19. Lantaran belum melalui pemeriksaan, serupa dengan kasus meninggalnya dokter L beberapa waktu lalu.
Diwaktu yang berbeda, istri dari dr Bayu, Ida Evelyn Sitorus (47) menjelaskan, suaminya pernah dilarikan ke rumah sakit dekat tempat tinggalnya, di kawasan Harapan Indah, setelah dilakukan pemeriksaan dan harus dilakukan isolasi. Karena ruang isolasi penuh, akhirnya dilakukan isolasi mandiri dirumah.
Keadaan semakin memburuk, dr Bayu juga sempat dibawa ke beberapa rumah sakit rujukan di Jakarta juga, bahkan ke Wisma Atlit, sayang disana tidak ada ventilator untuk oksigen.
“Susah pak, pasien-pasien lagi ramai dan penuh. Sempat di bawa ke Jakarta tapi sempat ada penolakan di sana, dokter Bayu itu udah pake pentilator itu untuk oksigen,” terang Ida saat dihubungi.
Karena keadaan suaminya semakin memburuk akhirnya dibawa ke RSUD Bekasi, disana suaminya sempat mendapatkan perawatan isolasi selama dua hari. Suaminya diterangkan bekerja sebagai dokter umum disebuah klinik di kawasan Sukatani, Cikarang.
Disamping kabar duka, kabar baik terdengar dari salah satu pasien yang telah terkonfirmasi positif sebelumnya. Pasien yang diketahui berada di wilayah Mustikajaya, diputuskan telah kembali sehat, dan siap untuk dipulangkan kerumahnya. Salah satu warga ini sebelumnya dikabarkan tinggal di kawasan Grand wisata, Kabupaten Bekasi, namun memiliki aset usaha di kawasan Mustikajaya, Kota Bekasi. (Sur)