RADARBEKASI.ID, BEKASI – Belum lama, usulan pemotongan setengah gaji anggota DPR untuk penanganan wabah Covid-19 muncul. Hal ini pun, mendapat perhatian dari kalangan dewan di DPRD Kota Bekasi.
Pasalnya, pemotongan diusulkan mulai penggajian bulan Maret 2020 patut diapresiasi. Meskipun, tiap dewan di Kota Bekasi sudah dipastikan menyumbang penuh demi penanganan wabah korona yang saat ini diketahui mengalami peningkatan.
Ketua Fraksi Golkar Persatuan DPRD Kota Bekasi, Daryanto menyatakan, meskipun belum ada kesepakatan tertulis, namun dewan di Kota Bekasi sudah menyisihkan lebih dari 50 persen dari yang diterima.
“Semua dewan yang ada di masing-masing dapil hampir sebagian besar sudah turun langsung ke masyarakat. Sudah lebih kali dari 50 persen dari penghasilannya yang dikeluarkan. Tapi memang, tidak ada kesepakatan dalam proses penanganan wabah ini. Tetapi, berdasarkan kesadaran, dan sudah sempat juga dibahas di grup WhatsApp dewan (kesepakatan pemotongan.red) itu,” ujarnya saat dikonfirmasi Radar Bekasi, Minggu (29/3).
Diketahui, secara resmi pengusulan pemotongan setengah penghasilan dewan disampaikan pada pimpinan DPR pada 29 Maret nanti, pada saat Rapat Paripurna pembukaan masa sidang DPR yang ketiga, Jakarta, Rabu (25/3).
Dimana Ketua Fraksi Partai NasDem Ahmad Ali mengusulkan, dalam upaya solidaritas dan membangun semangat gotong royong di seluruh elemen bangsa untuk mengatasi wabah Covid-19.
Dalam hal ini, Daryanto menyebutkan, inisiatif dalam rangka mengurangi beban anggaran negara dan mengalihkannya pada penanggulangan wabah memang releven.
“Tetapi secara teknis, kami dari Fraksi Golkar Persatuan sudah menjalankan. Dan sudah menjadi kesepakatan kita juga. Begitupun, mungkin hampir di setiap partai politik yang ada di kota bekasi sudah melakukannya,” paparnya.
Di lain tempat, Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Abdul Rozak mengakui anggota dewan di tiap Dapil terjun pada proses pemutusan mata rantai Covid -19. “Saya sepakat dengan pernyataan teman- teman (anggota dewan.red) bahwa betul, saat ini kita sudah dibilang mengeluarkan tenaga, pikiran juga materi. Bahkan, lebih dari 50 persen,” ungkapnya.
Dasarnya pun jelas, dimana dewan dan pemerintahan adalah dua lembaga yang ini terjun langsung pada masyarakat.
“Perlu diketahui, hampir di setiap partai politik pun, dewan ya semua terjun. Bentuk sosialisasinya pun variatif. Yang pasti, saya sendiri, dari partai Demokrat pun terus terjun ke masyarakat, sudah pasti namanya pengeluaran itu adalah bagian yang tidak bisa kita lupakan,” bebernya.
Saat ditanyakan mengenai kinerja pemerintah dalam memutus rantai korona, menurut dia sudah terlihat. Meskipun, besaran anggaran yang disiapkan belum diketahui secara persis.
“Nah, kita kaji bersama. Yang pasti gini, bila pemerintah tidak bisa kita dari dewan harus membantu. Contohnya sekarang ini, selain dewan dari partai pun sudah turun langsung ke lapangan,” bebernya.
Hasil pemantauan Komisi I, lanjut Rojak, bantuan yang diberikan partai yang ada di kota Bekasi pada masyarakat, sudah bisa dirasakan. Dari mulai pemberian sembako, jamu bahkan ada juga cairan penangkal virus korona.
“Dari pemerintah sendiri jelas, penyemprotan di beberapa titik rawan penyebaran virus corona di Kota Bekasi, dan penyediaan 400 lebih alat penyemprotan,” tukasnya. (dan)