Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Operasi Sterilisasi Truk Sampah di Burangkeng Berlanjut

Truk sampah yang akan masuk ke TPA Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi, disterilisasi dulu.

SETU, RADARBEKASI.ID – Aksi Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Desa Burangkeng bersama Karangtaruna, dan Pemuda Burangkeng Peduli Lingkungan (Prabu-PL), untuk sterilisasi truk sampah yang masuk ke Burangkeng berlanjut, Jumat (3/4).

Tim gabungan ini sejak kemarin melakukan penertiban truk-truk sampah yang hendak ke TPA Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi, untuk memastikan wabah virus Corona tak masuk ke wilayah tersebut.

Adapun saat pelaksanaan kegiatan itu, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Desa Burangkeng, Karangtaruna dan Prabu-PL gerak bersama menertibkan setiap truk-truk sampah yang hendak masuk ke TPA Burangkeng untuk disterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan kendaraan tersebut.

Selain itu, supir atau kernet truk pun diberikan masker dan madu, serta handsanitizer agar mereka betul-betul bersih dan steril, hingga virus Corona pun tak masuk dan tulari petugas TPA Burangkeng maupun warga di wilayah tersebut.

Sementara itu, sama dengan hari kemarin juga pasukan gabungan warga Desa Burangkeng pun tetap paksa setiap kendaraan truk yang langgar SOP, yakni tidak pakai terpal dan truknya tetesin air lendir untuk berputar arah alias dilarang buang sampah di TPA Burangkeng.

Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Setu, Brigadir Mahendra mengaku, apresiasi kegiatan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan Karangtaruna Desa Burangkeng serta para anggota Prabu-PL. Tapi, terpenting kegiatan tetap berjalan tertib dan kondusif.

“Kita apresiasi aksi masyarakat ini, karena memang kita sendiri kerap dapat komplainan warga terkait truk sampah yang masuk ke TPA disini, khususnya truk yang langgar aturan sesuai SOP, tak pakai penutup atau terpal dan truk yang meneteskan air lendir,” kata Mahendra di lokasi.

Menurutnya, beberapa komplainan warga itu mengenai tetesan air dari truk yang tidak hanya membasahi jalan, tapi juga cipratin pengedara atau warga yang sedang melintas di jalan sekitar. Bahkan, suatu waktu pun dia ada warga sedang bonceng motor anaknya sekolah terkena air tersebut.

“Jadi, pernah saya lihat anak-anak mau berangkat sekolah dibonceng ibunya naik motor kecipratan, terus ibu pun teriak-teriak dan kemudian berhenti di warung beli minum botol air mineral untuk bersihin anaknya. Dan itu pun dilakukan di pinggiran jalan itu juga, ada lagi warga mau berangkat kerja pernah mengalami hal serupa,” ceritanya.

“Dari kejadian-kejadian itu kita yang disalahin, sampai menuduh kalau polisi sudah terima jatah dari TPA jadi membiarkan truk itu melintas masuk ke sini. Padahal, sama sekali kami pun tak tahu-menahu soal itu. Makanya, dengan adanya aksi ini ya kami terbantu. Terpenting berjalan dengan aman dan tertib,” pungkas Mahendra.

Di tempat yang sama, Ketua Prabu-PL, sekaligus mewakili masyarakat Burangkeng, Carsa Hamdani mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan juga edukasi kepada para supir truk agar dapat mematuhi SOP yang berlaku. Terlebih, di tengah wabah Covid-19. “Saya selaku warga Burangkeng minta kepada para pengemudi truk sampah yang kendaraannya tidak sesuai SOP, khususnya netesin air lendir ke jalan untuk kembali dan dilarang buang ke TPA, karena kita khawatir menyebarkan virus Covid-19 di wilayah sini. Kalaupun tidak, kami sambut dengan baik. Kita beri masker, madu, dan tangannya kita kasih handsanitizer,” katanya. “Intinya, sebelum menjalankan SOP yang telah ditentukan truk-truk itu tak boleh masuk kesini. Dan kami pastikan kegiatan ini terus berjalan secara rutin, demi mecegah masuk virus Corona di Desa kami,” tandas Carsa. (mhf)