Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

ODP Kesulitan Tes PCR

KEKURANGAN ALAT : Petugas Kesehatan mengambil sampel darah petugas puskesmas di Desa Cibatu Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. Sejumlah warga mengaku kesulitan melakukan PCR test. ARIESANT/RADAR BEKASI
KEKURANGAN ALAT : Petugas Kesehatan mengambil sampel darah petugas puskesmas di Desa Cibatu Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. Sejumlah warga mengaku kesulitan melakukan PCR test. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polymerase Chain Reaction (PCR) test yang dijanjikan pemerintah Kabupaten Bekasi dipertanyakan. Pasalnya, warga yang akan melakukan tes tersebut di Puskesmas atau RSUD tidak menemukan.

Salah satu masyarakat terdeteksi ODP, ML mengaku sudah melakukan rapid test dua kali dan hasilnya negatif. Bahkan sudah melakukan isolasi mendiri. Namun, dia tidak diperbolehkan kerja, karena harus ada surat kesehatan dari rumah sakit.

Sehingga dirinya memutuskan untuk melakukan PCR di RSUD Cibitung. Hanya saja, kata dia, dokter yang ada d isana mengatakan tidak ada PCR di RSUD, karena itu adanya di pusat. Kemudian dirinya mendapatkan informasi bahwa tes swab dilakukan di puskesmas. Berbekal informasi ini dirinya mendatangi puskesmas. Namun jawaban disana sama, tidak ada PCR.“Saat ini saya bingung harus bagaimana untuk melakukan PCR, karena sebelumnya ada surat kesehatan saya enggak bisa kerja,” tuturnya.

Sementara itu, Anggota komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Fatmah Hanum berkilah tidak mungkin kalau di RSUD tidak ada PCR. Menurutnya, persiapaan RSUD untuk melakukan PCR sudah ada rampung. Pasalnya Kabupaten Bekasi sudah mempunyai sweb sendiri. Termasuk disetiap puskesmas juga bisa dilakukan PCR. Dirinya menduga, orang tersebut tidak menyampaikan alasan melakukan PCR.

“Mungkin lagi pas enggak ada kali. Kita tidak mengasih keterangan karena laporannya ada, dan beberapa orang sudah melakukan itu. kita harus cek balance dulu. Kalau satu kasus kita tidak bisa menjendralisir,” tuturnya.

“Ini baru sepihak, belum menanyakan ke puskesmas maupun rumah sakit, karena pada prinsipnya puskes itu siap. Kita akan atur jadwal untuk turun ke lapangan, karena kita tidak bisa main turun langsung, karena kondisi seperti ini,” sambungnya.

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris DPD PAN Kabupaten Bekasi, Roy Kamarulah menuturkan, kalau memang pemerintah mau melakukan PCR harus jelas, mulainya kapan, lokasinya dimana, dan untuk siapa PCR test tersebut. Menurutnya, jangan sampai sudah diumumkan, lalu masyarakat datang mau melakukan PCR, ternyata tidak ada, sehingga perlu dipertanyakan.

“Ketika pemerintah sudah mengumumkan akan melakukan tes PCR, kemudian saat masyarakat datang ternyata tidak ada, ini perlu dipertanyakan, apakah pemerintah sedang kebohongan publik, atau cuma mau gaya-gayaan saja, padahal tidak ada,” tukasnya.

Sementara itu Juru bicara pusat informasi dan kordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah tidak merespon saat Radar Bekasi mencoba meminta keterangan perihal tersebut melalui telpon. (pra)