Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Puluhan Travel Angkut Pemudik Ditahan

Illustrasi : Petugas gabungan memberhentikan kendaraan travel yang melintasi pos penyekatan pemudik di Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Selasa (19/5).ARIESANT/RADAR BEKASI
PERIKSA KENDARAAN : Petugas gabungan memberhentikan kendaraan travel yang melintasi pos penyekatan pemudik di Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Selasa (19/5).ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 40 travel yang mengakut pemudik, diamankan petugas jaga pos penyekatan di wilayah Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, kemarin. Kendaraan tersebut dianggap melanggar pasal 308, karena tidak mempunyai izin trayek.

Kasatlantas Polres Metro Bekasi, AKBP Rachmat Sumekar mengatakan, travel gelap yang berhasil diamankan diketahui membawa pemudik dari Jakarta, dengan tujuan ke beberapa daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

“Semalem kami menangkap 40 travel gelap dengan penumpang tiga ratus orang yang akan mudik. Mereka (pemudik) berhasil ditangkap di pos penyekatan di wilayah Kedung Waringin. Mereka (pemudik) dari Jakarta semua,” ujarnya saat dimintai keterangan, Selasa (19/0).

“Kalau dihitung secara keseluruhan, kami sudah menangkap 46 travel gelap yang membawa pemudik sampai saat ini,” sambungnya.

Menurutnya, kendaraan tersebut melintas tidak berbarengan. Dari 40 travel gelap yang berhasil ditangkap, sebagian melintas pada siang hari. “Kendaraan tersebut langsung kita tilang, dikenakan pasal 308. Sekarang kendaraannya kita tahan,” ucapnya.

Kata Rachmat, para pemudik ini mengetahui adanya travel gelap yang bisa membawa mereka pulang ke kampung halamannya, dari informasi yang tersebar (dari mulut ke mulut). Kemudian ada juga yang mengetahui ini dari media sosial (Medsos). “Pengakuan dari mereka (pemudik), ingin pulang kampung karena sudah enggak kerja lagi, ada juga yang memang ingin mudik bertemu orang tuanya,” bebernya.

Dalam kesempatan ini Rachmat juga memastikan, angka pemudik yang memaksakan pulang kampung dengan cara menggunakan sepeda motor mengalami peningkatan. Hanya saja dirinya tidak tahu dengan pasti peningkatan tersebut berapa persen dari sebelumnya. “Iya meningkat, tapi data pastinya saya belum lihat,” katanya.

Dia mengaku kesulitan mendeteksi para pemudik yang menggunakan sepeda motor, apalagi misalkan para pemudik tidak membawa barang. ”Kebanyakan yang tertangkap itu membawa barang dan melintasnya pada saat malam hari dengan cara bergerombol,” ungkapnya.

Lintas di Jalan Pantura beberapa hari belakangan ini mengalami peningkatan. Menurutnya, jumlah kendaraan yang melintas mencapai ratusan setiap harinya. Hal tersebut dikarenakan masyarakat sudah mulai belanja kebutuhan untuk Idul Fitri, mulai dari membeli pakaian, sembako, dan kebutuhan lainnya.

“Arus lalu lintas mulai ramai, tapi tidak signifikan. Peningkatan arus lalu lintas mulai terjadi setelah bus AKAP diperbolehkan beroperasi. Dan masyarakat sudah mulai belanja kebutuhan untuk Idul Fitri. Peningkatan paling 10 persen,” ucapnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin