BEKASI, RADARBEKASI.ID – Pemerintah Kota Bekasi menyebut ada perbedaan cara pandang dalam menentukan status Kota Bekasi berdasarkan rating level kewaspadaan Virus Corona.
Kota Bekasi dalam data yang disajikan hasil evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berwarna merah. Hal ini menunjukan level kewaspadaan di wilayah Kota Bekasi masih tinggi.
Dari total 27 Kota dan Kabupaten, tiga di antaranya berwarna merah yakni Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Cimahi.
Sedangkan faktanya sampai dengan hari ini kita tinggal 25 orang (terkonfirmasi positif Covid-19),” ungkap Rahmat saat dijumpai di halaman Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (22/5/2020).
Rahmat menjelaskan perbedaan pandangan tersebut yakni pada metode evaluasi perkembangan kasus.
Setelah dilakukan rapat evaluasi oleh gugus tugas Covid-19, diperoleh informasi bahwa tim dari Provinsi Jawa Barat menggunakan metode penilaian dari perjalanan data pasien beberapa hari sebelumnya.
“Itu tim jabar menilainya bahwa dia titik mundur 10 hari sampai 12 hari kebelakang. Sementara kita selesaikan dulu, jadi pada saat disampaikan ini (data dari Pemprov Jabar) nggak ketemu (kecocokan dengan data pemerintah Kota Bekasi), sudah kelewat,” lanjut Rahmat.
Perbedaan selanjutnya adalah pemetaan yang dilakukan. Pemkot Bekasi memetakan penyebaran Covid-19 di tingkat kelurahan. Sementara Gubernur Jawa Barat memetakan penyebaran Covid-19 di tingkat kecamatan.
Rahmat telah meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk menjelaskan perbedaan data ini kepada tim percepatan penanganan Covid-19 Jawa Barat. Ia bersikukuh Kota Bekasi sudah berada di level dua, dengan status moderat.
“Tapi alhamdulillah tadi pak kepala Diskominfo yang ditugaskan sebagai kepala LO Provinsi Jabar hadir, rapat bersama-sama dengan gugus, dan beliau juga menyampaikan ada beberapa indikator-indikator tertentu memang di Kota Bekasi sudah terjadi kelandaian,” tukasnya.(sur)