Berita Bekasi Nomor Satu

Guru dan Pengawas Indonesia ‘Perangi’ Covid-19 dengan Literasi Produktif Via Daring

Yoni Haris Setiawan
Yoni Haris Setiawan
Yoni Haris Setiawan
Yoni Haris Setiawan

Belum berakhirnya COVID-19 tidak menyurutkan semangat para guru dan pengawas Indonesia untuk bekerja dan belajar dari rumah (WFH). Pelaksanaan protokol kesehatan dan penegakan larangan mudik tahun ini menjadi motivasi dan semangat bagi guru dan pengawas untuk perang melawan COVID- 19 dengan mengikuti kegiatan Seminar dan Lokakarya Literasi Karya Inovatif Nasional via Daring yang digelar oleh Rumah BIMBEL Literasi Indonesia QURUTA Kota Padang yang digawangi oleh Koordinator Wilayah QURUTA Management (QM) Sumatera 1.

Berdasarkan infromasi dan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, kasus paparan COVID-19 sampai Kamis (21/5/20), total pasien positif 20.162 orang, sembuh 4.838 orang, meninggal 1.278 orang.

Peningkatan penyebaran COVID-19 di Indonesia kurang lebih 500-900 orang per harinya. Hal ini menjadi perhatian serius bagi kita untuk mencari solusi alternatif dalam beraktifitas. Kondisi ini pun berpengaruh pada aktifitas pembelajaran di sekolah terutama sangat dirasakan oleh guru dan pengawas pendidikan dalam menentukan pola pembelajaran. Kegiatan apa yang tepat untuk memudahkan pola pembelajaran dan bisa produktif pada masa kondisi COVID-19 ?.

Lembaga Motivasi Training dan Edukasi Literasi Quruta Management (QM) Indonesia memberi solusi alternatif atas dampak yang dirasakan. SEMILOKNAS LITERAKTIF (Seminar dan Lokakarya Literasi Karya Inovatif Nasional) via Daring yang berlangsung pada tanggal 19-20 Mei 2020 yang difasilitasi dengan Zoom Meeting, menurut Santi Ramadhani (Korwil QM Sumatera I), kegiatan ini dilakukan bukan dengan tatap muka langsung dan tidak berkumpul, berkerumun di gedung atau aula seperti biasanya kegiatan.“Dalam kondisi COVID-19 kami mengambil alternatif dengan pola pembelajaran tatap maya melalui aplikasi zoom meeting, dengan tujuan agar para guru dan pengawas tetap bisa belajar secara optimal dan sinkron untuk menulis produktif walau belajar di rumah/jarak jauh sehingga kompetensinya bisa terasah” katanya.

Kegiatan yang dimotori oleh Bustari sebagai Kepala Rumah Bimbel Literasi Indonesia QURUTA Kota Padang menghadirkan narasumber Dr. H. Halfian Lubis, SH., M.Ag dari Tim Ahli BSNP Kemendikbud dan juga sebagai Rektor Universitas Alwasliyah Medan, dan Aidil Khurdiansyah, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Padang.

Pada paparannya Dr. Halfian mengemukakan; “Guru dan Pengawas tidak boleh  kalah oleh COVID-19, jadikan ia sebagai teman dalam meningkatkan kompetensi diri, walau saat ini kita tetap di rumah untuk bekerja dan belajar (menuntut ilmu) harus terus dijalankan melalui daring/online, ini sudah tepat dilakukan untuk memperteguh kompetensi dan merdeka belajar.”

Sementara pada paparan berikutnya Aidil mengajak para guru dan pengawas, Dia menegaskan; “Literasi itu penting, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang selama ini objeknya peserta didik sudah berjalan di sekolah-sekolah namun guru dan pengawasnya belum merata dan sangat sedikit yang mengikuti pelatihan dan pembinaan, gagasan QURUTA untuk melatih dan membina guru dan pengawas melalui daring merupakan terobosan yang luar biasa, setelah COVID-19 dinyatakan tidak menyebar, kita selenggarakan di gedung dengan mengundang langsung narasumbernya.”

Semiloknas yang berlangsung selama dua hari ini dibagi dalam dua tahap, tahap pertama yaitu Seminar dengan menampilkan narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Dr. Halfian Lubis dan Aidil Khurdiansyah. Tahap kedua, yaitu Lokakarya, materi inti disampaikan oleh Yoni Haris Setiawan (CEO Lembaga QM Indonesia).

Dia memberikan motivasi ke seluruh peserta; “Menulis itu tidaklah sulit, yang sulit adalah memulainya, sebenarnya guru dan pengawas setiap hari sering menulis di buku dan papan tulis, namun belum produktif untuk menghasilkan karya yang ber-ISBN yang dapat memenuhi angka kreditnya, untuk itu pada kesempatan ini mari kita membangun–membina–menanamkan spirit belajar berkarya dalam diri kita, utamakan niat, membuka kran kemandegan, jangan takut salah. Kapanpun dan dimanapun tulis…. tulis…. tulis….!!!”

Selama zoom meeting berlangsung peserta sangat fokus mengikutinya, apalagi dipandu oleh Emi Rusnawati, sebagai Manager Training dan Edukasi Literasi QM,

Ia menuturkan kegiatan ini sudah sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan, terkait belajar dari rumah dengan pembelajaran dalam jaringan (daring)/jarak jauh.

Langkah yang diambil oleh QM merupakan langkah pencegahan, upaya untuk memberikan layanan belajar jarak jauh dalam kondisi seperti ini. Ia menegaskan bawa SE ini berlaku untuk semua komponen baik peserta didik, tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan. Belajar jarak jauh melalui daring merupakan sebuah keniscyaan yang harus dilakukan, produktifitas berkarya tidak boleh berhenti. Peserta tidak berhenti sampai zoom meeting, mereka akan mendapat bimbingan secara berkala sampai menghasilkan karya yang akan menjadi buku. Ini merupakan capaian yang luar biasa pehaman guru dan pengawas pada suasana yang tidak stabil dalam proses pembelajaran. Karena mereka nantinya akan menyampaikan kembali pola seperti ini kepada peserta didiknya.

“Antusias peserta bekerja dan belajar dari rumah dalam mengikuti kegiatan ini sangat luar biasa dan fokus walau kondisi ditengah-tengah COVID-19 dan suasana Ramadhan, sebanyak 125 peserta yang mendaftar berasal dari provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepri, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan, insya Allah akan kami undang provinsi lainnya di kegiatan berikutnya,” kata Ambar Sulistyowati sebagai Administrator dan Co Host Zoom Meeting.

Peserta diajak untuk menulis produktif melalui kegiatan ini. Menulis produktif yang dimaksud adalah Guru dan Pengawas diarahkan pada Literasi Karya Inovatif jenis karya Seni Sastra dalam bentuk Puisi.

Karya inovatif dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) termasuk unsur kegiatan terdiri dari tiga macam kegiatan, yaitu: Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif. Karya inovatif yang dibuat atau disusun oleh Guru dan Pengawas sudah dijamin oleh Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010, merupakan tugas yang dinilai dengan angka kredit. Sebenarnya kewajiban ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Tugas-tugas guru yang dapat dinilai dengan angka kredit untuk keperluan kenaikan pangkat dan/atau jabatan fungsional guru mencakup berbagai unsur dan subunsur di antaranya Karya Inovatif Kegiatan PKB; Menemukan/Menciptakan Karya Seni. Jenis Karya seni yang bukti fisiknya dapat disertakan langsung untuk penilaian angka kredit jabatan guru adalah: seni sastra (novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/teater/film), seni rupa (misal: keramik kecil, benda souvenir), seni desain grafis (misal: sampul buku, poster, brosur, fotografi), seni musik rekaman, film, dan sebagainya.

Oleh karena jaminan perundang-undangan tersebut Lembaga QM Indonesia melakukan pendampingan berkarya kreatif untuk semua komponen, khusunya Guru dan Pengawas. Lembaga QM Indonesia mengusung tagline “Jelajah Nusantara: Bumikan dan Tebarkan Literasi” baru membentuk dua Korwil yaitu Korwil QM Sumatera I yang dipimpin oleh Santi Ramadahani, M.A. dengan cakupan wilayah kerjanya meliputi provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jambi, Riau, dan Bangka Belitung, dan Korwil QM Jawa Barat I yang dipimpin Rina Rosmiati, S.Pd.I., dengan cakupan wilayah kerjanya meliputi, Kab. Bandung, Kota Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Sumedang, Kab. Pangandaran, dan Ciamis.

Untuk membumikan dan menebarkan Literasi bukanlah hal yang mudah, merupakan tugas yang sangat berat untuk melaksanakannya. Harapannya semoga komponen dan stakholder bisa bersinergi, bekerjasama dan  mengembangkan hal ini. Selain itu, dengan kekuatan potensi Guru dan Pengawas, Lembaga QM dapat membentuk Korwil QM di 34 provinsi dengan tujuan literasi dapat tumbuh subur dan meningkatkan kompetensinya Guru, Pengawas, dan Siswa di seluruh bumi Indonesia. Semoga.

*Penulis merupakan Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan [BAAK] Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi-Jawa Barat, dan CEO Lembaga Motivasi  Training dan Edukasi Literasi QM Indonesia)