Radarbekasi.id – Tampil menari di atas panggung memang membuat gugup. Hal itu pernah dirasakan oleh gadis bernama lengkap Ludya Tiawardani (18).
Menurut siswa SMAN 3 Kota Bekasi ini, hal itu berimbas pada penampilan menarinya. “Aku sering ngisi tarian di beberapa event, memang awalnya grogi,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara tersebut.
Lulu-begitu akrab disapa- pernah tampil menari dalam acara resepsi pernikahan, peringatan 17 Agustus maupun sekolahnya. Rasa gugup yang dialami tak terjadi setiap dirinya tampil. Itu berkat motivasi dari keluarganya.
“Saudara ku benar-benar support dan ngasih wejangan yang membuat percaya diri serta semangat,” ungkapnya.
Belajar menari mulai dilakukan oleh Lulu ketika SD. Semuanya berawal saat dirinya sering melihat saudaranya menjalani latihan menari. Hingga SMA, dirinya akif dalam dunia seni tari. Bahkan telah bergabung di sanggar Sinar Seli Asih.
Ia mengungkapkan, ilmunya dalam menari harus bermanfaat bagi banyak orang, terutama generasi muda. Oleh karena itu, dirinya mengajar menari anak-anak SD. Upaya itu juga sebagai caranya untuk melestarikan seni tari Indonesia.
“Semoga saja banyak peluang aku untuk mengajarkan banyak generasi muda dalam dunia seni tari,” tukasnya. (dew)