
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sektor pariwisata termasuk perhotelan merasakan dampak pandemi Covid-19 yang terjadi hampir enam bulan terakhir. Setelah memasuki masa Adaptasi Kebisaan Baru (AKB) pelaku usaha terutama perhotelan harus bekerja keras kembali menarik konsumen.
Pasalnya, masa pendemi belum berakhir, kekhawatiran masyarakat terhadap ancaman Covid-19 masih ada. Hal ini menuntut pelaku usaha untuk memberikan rasa aman sehingga bisnis mampu kembali menggeliat.
Salah satunya adalah Hotel Horison Ultima Bekasi. Manajemen hotel telah membuat ketentuan protokol kesehatan yang musti berjalan di lingkungan hotel. Standard Operasional Prosedur (SOP) penerapan protokol kesehatan disusun berdasarkan Keputusan Wali Kota (Kepwal) Bekasi tentang pencegahan Covid-19. Manajemen hotel mengakui pelaksanaan protokol kesehatan kerap menjadi pertanyaan konsumen, membuat manajemen harus bekerja keras memastikan protokol kesehatan tetap berjalan.
Pantauan Radar Bekasi, memasuki area hotel, pengunjung diwajibkan untuk mengenakan masker dengan sempurna, mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer yang telah disiapkan, dan mengukur suhu badan. Dia area loby hotel, penampakan tidak terlihat ramai dengan para pengunjung seperti biasa, hanya terlihat segelintir pengunjung duduk di area terpisah.
“Di area publik pun kita sudah menyesuaikan, mengadaptasi dengan cara mengurangi kapasitas restoran atau cafe kita. Kemudian di resepsionis juga dipasang shield atau pelindung seperti itu,” kata General Manager (GM) Hotel Horison Ultima Bekasi, MNA Mahartana kepada Radar Bekasi.
Pengaturan jarak dan jumlah pengunjung di area loby dan restaurant telah dilaksanakan. Pembatasan pengunjung sebanyak 50 persen juga diberlakukan di ruang meeting. Sebelum digunakan oleh konsumen, ruang meeting lebih dulu dilakukan sterilisasi menggunakan disinfektan, pihaknya juga melayani penyemprotan disinfektan apabila diminta oleh konsumen pada saat jeda.
Disinfektan juga disiapkan untuk mensterilkan kamar hotel. Setelah kamar dinyatakan siap untuk digunakan oleh konsumen, tahap akhir adalah sterilisasi menggunakan disinfektan. Usai dilakukan sterilisasi, kamar tidak langsung dapat dinikmati oleh konsumen, kamar baru bisa digunakan satu hari setelahnya.
“Karena kita punya 266 kamar, jadi kami masih bisa atur kamar yang kami jual,” ungkapnya.
Untuk staff, karyawan, dan vendor di Hotel Horison Ultima Bekasi ini, akhir Juni lalu telah dilakukan rapid tes, hasil seluruhnya non reaktif. Sementara secara berkala, tiap pekan dilakukan self assessment kepada staff, karyawan, dan vendor menggunakan standar WHO, sampai saat ini hasilnya low risk.
Ia melihat bisnis di berbagai sektor di wilayah Kota Bekasi ini mulai menggeliat. Geliat bisnis di Hotel Horison Ultima Bekasi ini mulai terlihat dua bulan kebelakang. Meskipun, situasi saat ini disebut tidak bisa menggantikan situasi bisnis pada kondisi normal. Pada bulan Juli lalu, peningkatan konsumen mencapai 25 hingga 30 persen dibandingkan sebelumnya.
“Memang terasa sekali di Bekasi ini bisnisnya sudah mulai menggeliat, bukan hanya di Hotel, tapi secara struktur ekonomi di Kota Bekasi sudah mulai bergeliat,” tukasnya.
Pada masa pandemi ini, pihaknya masih berinovasi untuk mendongkrak bisnis, diantaranya menjual nasi box. Selain itu, juga mengeluarkan produk roti kasur dan roti bantal. Selama 3,5 bulan terakhir, tercatat 11.500 pcs roti kasur telah terjual dengan reseller di wilayah Bogor, Depok, dan Cikarang. (sur)










