Berita Bekasi Nomor Satu

Stok Alat Uji Swab Menipis

ALAT RAPID : Petugas medis sedang memeriksa alat rapid test di Pesantren At-Taqwa Babelan, Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. ARIESANT/RADAR BEKASI
ALAT RAPID : Petugas medis sedang memeriksa alat rapid test di Pesantren At-Taqwa Babelan, Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketersediaan alat uji swab di Kabupaten Bekasi mulai menipis. Hingga saat ini hanya tinggal sekitar 11 ribu. Jumlah alat yang digunakan untuk mendeteksi wabah Covid-19 ini hanya mencukupi sampai September 2020 mendatang. Sebab, tes swab akan terus dilakukan oleh pemerintah setempat.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, pihaknya sudah melakukan pengadaan alat swab sebanyak dua kali. Pada pengadaan sebelumnya 10 ribu, habis satu hingga dua bulan.

Pihaknya kembali melakukan pengadaan alat swab sebanyak 11 ribu. Alat uji swab tersebut diyakini akan mencukupi  sampai September mendatang.

“Sampai September 2020 masih cukup. Karena saat ini masih ada persediaan sekitar 11 ribu,” terang Alamsyah kepada Radar Bekasi, Senin (24/8).

Pria yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi ini menuturkan, setelah stok alat uji swab habis, pihaknya akan kembali melakukan pengadaan 5 ribu alat. Ia mengaku, harga satu alat uji swab mencapai jutaan rupiah.

“Harganya kisaran Rp1,5 juta hingga Rp2 juta,” bebernya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Fatmah Hanum mengungkapkan, pengadaan alat uji swab memang harus terus dilakukan oleh Pemkab Bekasi, untuk mengetahui masyarakat yang terinfeksi Covid-19. Dengan demikian dapat memutus penyebarannya di Kabupaten Bekasi.

“Intinya, selama pandemi Covid-19 ini, kalau untuk masyarakat, saya sangat mendukung. Harus dilakukan pengadaan kembali,” saran politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kepada Radar Bekasi.

Ia juga menegaskan, Pemkab Bekasi memang harus melakukan apa saja untuk percepatan penanganan Covid-19 ini. “Tidak ada yang salah kalau memang untuk masyarakat, termasuk dalam percepatan penanganan Covid ini,” tandas Fatma. (pra)