
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mulai menjalani tes swab massal guna mencegah penyebaran Covid-19. Hal tersebut dilakukan setelah ditemukannya dua ASN dari Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan positif Covid-19.
“Tes swab akan dilakukan secara berkala kepada seluruh ASN di Pemkab Bekasi,” kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja kepada Radar Bekasi, Kamis (3/9).
Namun Eka, belum bisa memastikan jumlah ASN yang sampai saat ini sudah dilakukan tes swab, termasuk hasilnya karena masih berjalan. Namun, ia membenarkan terdapat dua ASN yang positif Covid-19 di Pemkab Bekasi.
“Untuk sekarang, yang diketahui positif Covid-19 ada dua orang, yaitu dari Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan. Kalau masalah jumlah yang sudah di-tes swab belum diketahui secara pasti, karena masih berjalan,” terangnya.
Eka memastikan, ditemukannya dua ASN yang positif Covid-19 tidak menghambat pelayanan dari masing-masing dinas kepada masyarakat. Terutama pada Dinas Kesehatan dan Perdagangan. “Untuk pelayanan masih terus berjalan,” tuturnya.
Ia juga mengimbau, para ASN yang usianya sudah di atas 50 tahun agar bisa bekerja dari rumah selama situasi di Pemkab Bekasi belum dipastikan aman dari Covid-19. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, agar tidak semakin merebak di komplek Pemkab Bekasi. “Bagi ASN yang sudah berusia di atas 50 tahun, saya harapkan untuk bekerja dari rumah saja. Supaya penyebaran Covid-19 tidak semakin parah,” saran Eka.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Ani Rukmini menilai, adanya tes swab yang dilakukan secara berkala kepada semua ASN di lingkungan Pemkab Bekasi akan memunculkan klaster baru.
“Kalau sudah dilakukan tes swab kepada seluruh ASN, angkanya pasti akan bertambah, dan memunculkan klaster baru. Jangan kaget saja. Yang jelas, kalau sudah di-tes swab, akan ada penambahan kasus baru,” tuturnya.
Politisi PKS ini menjelaskan, dalam Adaptasi Kebiasaaan Baru (AKB), situasinya seakan sangat tidak terkontrol. Akibatnya, muncul klaster-klaster yang sudah melewati batas.
Sebelumnya diberitakan, seorang ASN yang bertugas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, dinyatakan terinfeksi Covid-19 setelah menjalani tes swab. Hal itu diketahui, setelah yang bersangkutan mengeluhkan kondisi kesehatannya mulai menurun.
“Yang baru terinfeksi satu orang, dan diketahui, Selasa (1/9) lalu. Memang awalnya sudah ada keluhan, sehingga langsung dilakukan tes swab. Dan hasilnya positif,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti kepada Radar Bekasi, Rabu (2/9).
Ia menjelaskan, setelah diketahui ada satu orang ASN yang terinfeksi Covid-19, pihaknya langsung melakukan tes swab terhadap seluruh ASN di lingkup Dinas Kesehatan, dan hasilnya negatif Covid-19.
“Para ASN yang lain dan sudah mengikuti swab, hasilnya negatif,” tuturnya.
Lanjut Sri, untuk sekarang satu orang ASN yang terinfeksi Covid-19 sudah menjalani isolasi. Dan untuk pelayanan di Dinas Kesehatan masih berjalan seperti biasa, tidak terhambat dengan adanya kasus tersebut. Namun demikian, seluruh ASN harus menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
“Pelayanan tetap jalan, tidak ada masalah. Yang jelas, yang bersangkutan sudah diisolasi, dan ASN lain bekerja seperti semula, dengan menjalankan protokol kesehatan,” terang Sri.
Dia menduga, faktor kelelahan menjadi penyebab salah satu ASN terinfeksi Covid-19. Pasalnya, kelelahan bisa menyebabkan imunitas tubuh menurun. “Mungkin karena terlalu capek (kelelahan), sehingga imunitas tubuh-nya turun,” beber Sri.
Dirinya juga telah mendapat laporan, bahwa ada satu orang ASN dari Dinas Perdagangan yang terinfeksi Covid-19. Sri memastikan, tidak ada lagi laporan ASN yang terpapar Covid-19, setelah adanya kasus tersebut. (pra)











