Berita Bekasi Nomor Satu

5GB Tak Cukup Dipakai Sebulan

SDN Jatimakmur V Kota Bekasi
CARI MATERI: Guru SDN Jatimakmur V Kota Bekasi mencari materi pembelajaran di internet menggunakan kuota umum. Dewi Wardah Radar Bekasi
SDN Jatimakmur V Kota Bekasi
CARI MATERI: Guru SDN Jatimakmur V Kota Bekasi mencari materi pembelajaran di internet menggunakan kuota umum. Dewi Wardah Radar Bekasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Besaran kuota umum untuk pendidik dalam bantuan kuota data internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mendukung pembelajaran jarak jauh secara daring perlu ditambah. Pasalnya, besaran kuota umum yang diterima sebesar 5GB tak cukup untuk pemakaian selama satu bulan.

Bantuan kuota data internet itu disalurkan selama empat bulan dari September – Desember. Adapun proses penyalurannya dilakukan secara bertahap.
Guru SDN Jatimakmur V Kota Bekasi, Zaenal mengaku sudah menerima bantuan kuota data internet sebesar 42GB, dengan rincian 5GB kuota umum dan 37GB kuota belajar. Bantuan diterimanya pada penyaluran tahap II 29 September 2020.

“Alhamdulillah saya sudah mendapatkan bantuan kuota tersebut, dan saat ini sudah bisa digunakan,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Rabu (7/10).

Sesuai petunjuk teknis Kemendikbud, kuota umum dimaksud adalah kuota yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi. Sedangkan kuota belajar adalah kuota yang hanya dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran tertentu.

Untuk mendukung aktivitasnya sebagai pengajar, Zaenal lebih sering menggunakan kuota umum untuk mencari materi dari internet.

“Secara pribadi saya lebih sering menggunakan kuota umum, karena memang itu yang menjadi kebutuhan kita para guru. Yaitu mencari materi pembelajaran di luar aplikasi pembelajaran,” tuturnya.

Sejak pertama kali digunakannya, saat ini sisa kuota umum 2,2GB dan kuota belajar 36GB. Dikatakan, besaran kuota umum 5GB dirasa kurang untuk menunjang pembelajaran secara daring selama satu bulan. Demikian juga kuota belajar akan terbuang sia-sia.

“Baru berjalan 9 hari aja kuota umum tinggal segitu. Paling dalam waktu 2 minggu kuota umum ini akan habis dan terpaksa kita harus menggunakan kuota pribadi,” katanya.

Ia berharap, Kemendikbud bisa menambah besaran kuota umum dengan jumlah yang sama dari kuota belajar. Dengan demikian bisa memenuhi kebutuhan dirinya dan guru lain selama satu bulan.

“Ini jika bisa dilakukan, maka di bulan berikutnya bantuan kuota bisa diberikan secara imbang yaitu 50 persen. Karena sebagai guru kita akan lebih banyak menggunakan kuota umum,” tukasnya.

Hal senada diungkapkan oleh guru SMP Syahid Tarumajaya, Rizal Ahmadi. Ia mengaku telah menerima bantuan dengan besaran yang sama pada 23 September 2020. Namun kuota umum 5GB, sudah habis terpakai belum sampai sebulan.
“Sudah habis 4 Oktober, jadi nggak sampai satu bulan,” ungkapnya. (dew/oke)