Berita Bekasi Nomor Satu

Hasil Penelitian Pelajar SMAN 10 di Tengah Pandemi

SMAN 10
ILUSTRASI: Tim siswa SMAN 10 Kota Bekasi saat mempresentasikan hasil penelitiannya secara daring pada ajang ISIF 2020. Istimewa
SMAN 10
PRESENTASI: Tim siswa SMAN 10 Kota Bekasi saat mempresentasikan hasil penelitiannya secara daring pada ajang ISIF 2020. Istimewa

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan pelajar SMAN 10 Kota Bekasi untuk terus berinovasi. Melalui penelitian, tiga peserta didik di sekolah itu mampu menemukan bahan dasar pengganti plastik untuk pembuatan polybag.

Ketiga siswa tersebut ialah Faishal Nafis, Daniela Uli Putri Nugroho dan Clarissa Zefanya. Seluruhnya merupakan siswa kelas XI jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Penelitian itu diikutkan dalam ajang International Science And Invention Fair (ISIF) 2020. Pada Senin (9/11), tim SMAN 10 Kota Bekasi mempresentasikan hasil penelitian berjudul “Eco Green Fertilizer Polybag” di hadapan juri pada kompetisi tersebut.

Presentasi secara daring dilakukan di sekolah mereka dengan didampingi Kepala SMAN 10 Kota Bekasi, Munah Widiawati serta para guru pendamping. Guna mencegah penyebaran virus, para warga sekolah tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

ISIF 2020 diikuti oleh para peneliti muda yang berasal dari 30 negara di dunia, termasuk Indonesia. Hasil kompetisi itu akan diumumkan pada 15 November 2020.

Ketua kelompok penelitian siswa SMAN 10 Kota Bekasi Faishal Nafis mengatakan, merasa prihatin dengan limbah plastik dari polybag yang terus mengalami peningkatan Hal itu menjadi permasalahan serius yang perlu diperhatikan.

Dari riset yang dilakukan bersama dua orang temannya, ditemukan bahan dasar pengganti plastik untuk pembuatan polybag. “Dari penelitian ini, kami mencari bahan dasar pengganti plastik, yaitu dari bahan-bahan yang memang mudah untuk didapatkan. Dari bahan dasar baru kami buatlah polybag,” kata Faishal.

Bahan dasar yang dimaksud ialah kulit singkong, kulit udang, tepung beras dan tepung ketan. Keempat bahan dasar itu diblender jadi satu, kemudian dibuat polybag yang ramah lingkungan. Inovasi yang dilakukan bisa menjadi alternatif plastik biasa yang sulit terurai.

“Alhamdulillah dari keempat bahan ini, polybag yang dihasilkan cukup kuat dan bisa digunakan,” katanya.

Bagi mereka, ISIF 2020 yang berlangsung di tengah pandemi ini memiliki tantangan tersendiri. Terlebih, persiapan mereka hanya dalam waktu dua bulan.

“Di tengah pandemi ini, bertemu untuk melakukan pembahasan cukup terbatas. Tapi  semangat aja, kita masih tetap produktif,” tukasnya.

Kepala SMAN 10 Kota Bekasi Munah Widiawati mengaku, bangga anak didiknya tetap aktif mengikuti kompetesi di tengah pandemi. “Tentu saya sangat bangga dan senang. Karena siswa Kota Bekasi bisa mengikuti penelitian bertaraf internasional. Mereka bukan hanya bersaing oleh pelajar saja, tapi juga mahasiswa,” ujarnya.

Dikatakan, pihaknya mendukung dan memfasilitasi para siswa mengikuti ISIF 2020. Kedepan, diharapkan banyak prestasi yang dihasilkan meskipun dalam situasi pandemi saat ini.

“Ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya agar tetap aktif untuk mengikuti sejumlah event- event lainnya. Kita harus tetap bergerak meskipun situasi pandemi saat ini belum juga mereda,” tukasnya. (dew)