Berita Bekasi Nomor Satu

Gertak Timteng, AS Kirim Dua Pesawat Pengebom

Ilustrasi pesawat pengebom strategis milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), B-52. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)
Ilustrasi pesawat pengebom strategis milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), B-52. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)

RADARBEKASI.ID, AMERIKA-Amerika Serikat membuat gertakan terkait kekhawatiran adanya kemungkinan Iran melancarkan aksi balas dendam jelang peringatan satu tahun pembunuhan jenderal senior Iran, Qassem Soleimani. Berdasar itu, AS melakukan unjuk kekuatan dengan menerbangkan dua pesawat pengebom B-52 di kawasan Timur Tengah.

Pada Rabu (30/12/2020), militer AS mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim dua pesawat pengebom strategis ke Timur Tengah untuk mencegah serangan terhadap kepentingan AS di kawasan tersebut. Komando Pusat (Central Command/CENTCOM) AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengerahan itu bertujuan untuk menegaskan komitmen militer AS terhadap keamanan regional. Selain itu, untuk menunjukkan kemampuan unik dengan cepat mengerahkan kekuatan tempur dalam waktu singkat.

“Pengerahan dua pesawat itu juga mengirim pesan pencegahan yang jelas kepada siapa pun yang berniat mengganggu Amerika atau kepentingan Amerika,” imbuh pernyataan tersebut.

Komandan Komando Pusat AS Kenneth McKenzie mengatakan dalam pernyataannya bahwa AS terus mengerahkan kemampuan siap tempur ke wilayah yang menjadi tanggung jawab Komando Pusat AS untuk mencegah musuh potensial. Selain itu, menegaskan bahwa AS siap dan mampu merespons setiap agresi yang ditujukan kepada Amerika atau kepentingan mereka.

Menurut pernyataan tersebut, misi tersebut merupakan pengerahan pesawat pengebom ketiga ke wilayah operasi CENTCOM dalam 45 hari terakhir.

Sejumlah laporan media menyatakan bahwa pengerahan itu mencerminkan kekhawatiran yang berkembang di Washington bahwa Iran kemungkinan melancarkan aksi balas dendam terhadap AS jelang peringatan satu tahun pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.

Ketegangan AS dan Iran yang telah berlangsung selama setahun kembali memanas oleh serangan roket terhadap kompleks Kedutaan Besar AS di Zona Hijau Baghdad pada 20 Desember 2020.

Presiden AS Donald Trump menyalahkan Iran atas serangan itu. Pada 23 Desember 2020, Trump mengatakan di Twitter. “Jika satu orang Amerika terbunuh, saya akan meminta pertanggungjawaban Iran. Camkan itu,” tegas Trump.

Iran sendiri membantah tudingan Trump. Juga lewat Twitter, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membalas. “Trump akan menanggung tanggung jawab penuh atas setiap tindakan gegabah yang dia lakukan,” ucapnya. (jpc)