Berita Bekasi Nomor Satu

Pimpinan PKS Kabupaten Bekasi Tutup Usia

Imam Hambali
Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Imam Hambali, sedang berbicara dalam salah satu kegiatan. Foto:Istimewa
Imam Hambali
Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Imam Hambali, sedang berbicara dalam salah satu kegiatan. Foto:Istimewa

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Imam Hambali meninggal dunia, Kamis (11/3) dini hari. Proses pemakaman pria yang juga sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bekasi ini dilakukan dengan mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes). Hanya saja, belum ada kepastian almarhum meninggal karena positif Covid-19 apa tidak.

Sekretaris Umum DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi MM megaku, tidak mengetahui secara pasti kondisi ketua partainya ini. Hanya saja pada Rabu (3/3) lalu, dirinya bertemu dengan almarhum di Gedung DPRD Kabupaten Bekasi, memang terlihat mukanya sudah berbeda, seperti kurang sehat.

Kemudian, pada Kamis (4/3) almarhum sempat menelpon, mengingat pada Jumat (5/3) Presiden PKS mau berkunjung ke kantor DPD PKS Kabupaten Bekasi. Saat itu, almarhum memberitahu bahwa tidak bisa mendampingi Presiden PKS yang mau berkunjung, karena harus beristirahat setelah periksa bersama istrinya. Beliau sepertinya tipes.

Lalu, pada Minggu (7/3) dirinya menelpon almarhum. Saat itu, suara beliau kondisinya sudah membaik. Akan tetapi, beliau masih belum bisa hadir dalam pertemuan DPD PKS dengan Dandim Kabupaten Bekasi, karena masih harus istirahat. Setelah itu, kata Budi, tidak ada komunikasi lagi dengan beliau.

“Setelah itu, sudah tidak komunikasi lagi, tiba-tiba pada Kamis (11/3), usai salat Subuh, saya dapat informasi bahwa almarhum meninggal dunia. Informasinya dari pihak keluarga almarhum meninggal pukul 03:30 dini hari. Meninggal di rumah, karena enggak menjalani perawatan,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Kamis (7/3).

Mengenai kondisi korban positif Covid-19 apa tidak, dirinya mengaku, belum mengetahui itu secara pasti. Hanya memang, dari informasi di lapangan, usai salat Subuh, yang dateng ke rumah almarhum ambulance Covid-19. Lalu, Almarhum dibawa ke RSUD untuk pengulasarannya menggunakan Protol Covid-19. Termasuk, proses pemakaman beliau di Kampung Pulomurug, Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, dengan Protokol Kesehatan (Prokes).

Sementara itu, Wakil Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh mengungkapkan, mengenai kondisi almarhum sedang di konfirmasi, mengingat kabarnya masih simpang siur. Sebab, perempuan yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi ini mengaku, informasi yang ada verbal.

“Belum resmi hanya verbal, nanti tidak bisa di pertanggung jawabkan. Sekarang sedang dikonfirmasi, kalau sudah lengkap datanya baru saya kasih info, kabarnya simpang siur,” ucapnya melalui pesan singkat. (pra)