RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ingin menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang banyak, dan bisa berjuang lebih massif lagi, politisi Heri Purnomo memantapkan hatinya menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di tahun 1995 lalu, atau dua tahun setelah awal punya hak pilih di Pemilu 1993.
Pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1973 mengaku merupakan seorang Marhaens yang dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga pengagum Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Hingga akhirnya saat di bangku kuliah dia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa nasional Indonesia (GMNI).
Sebelum menjabat wakil rakyat di DPRD Kota Bekasi periode 2019-2024 ini, pria yang akrab disapa bang Herpur ini telah masuk sebagai calon legislatif (caleg) dari PDIP No urut 10 di Pemilu 2014. Namun, alumni Unkris tahun 2000 ini tidak lolos ke kursi perlemen.
“Saya ini berasal dari seorang aktivis GMNI. Dan ketika aktivis itu, kita kan hanya banyak bergerak dan berjuang diluar, tidak di dalam. Makanya, temen-temen meminta kita sudah jangan berjuang diluar terus coba di dalam bisa nggak. Akhirnya, ada kesempatan di partai calonkan kita buat nyaleg,” sambung legislator Dapil Pondok Melati-Pondokgede.
Herpur yang juga mengemban jabatan Ketua DPC Persatuan Alumni GMNI di Kota Bekasi mengakui, pada saat itu pula dia termotivasi untuk duduk di kursi parlemen dengan tujuan bisa berjuang lebih masif lagi .
“Intinya, motivasi menjadi anggota dewan itu ingin lebih masif lagi berjuang mengabdi dan membantu setiap kesulitan dari para kawan-kawan dan masyarakat, khususnya yang ada di Kota Bekasi. Kalau saat di pergerakan kita agak sulit kan, nah mungkin dengan kita duduk di parlemen eksekusinya itu bisa lebih menggigit lagi. Alhamdulillah, sedikit banyak memang lebih mudah didalam daripada saat masih sebagai aktivis pergerakan,” tuturnya.
Menurut Wakil Ketua DPC PDIP Kota Bekasi bidang Politik ini, semasa kuliah dan aktif di GMNI itu pula kecintaannya kepada seorang proklamator bangsa makin dalam, sehingga membawanya semakin loyal terhadap PDIP. Bahkan, selesai kuliah dia rela berada di kepengurusan partai untuk mengabdi demi kecintaannya dengan diawali sebagai wakil ketua Ranting PDIP Jatiwarna periode 2001-2006. Kemudian, periode berikutnya menjadi wakil Ketua PAC Pondokmelati 2006-2010.
Dari loyalitasnya kepada partai itu pula, pada tahun 2004 dia juga menjadi staf fraksi PDIP di DPR RI,”Jadi, saya sempat bekerja sebagai tenaga ahli di DPR RI itu mulai sejak 2006 sampai dengan terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bekasi di Pileg 2019. Semua itu menjadi bagian tugas yang diamanatkan oleh partai dan fraksi, tapi dari situ pula saya merasakan bekerja disana menjadi ajang pembelajaran kita tentang dunia politik dan tugas-tugasnya para wakil rakyat,” jelasnya.
“Yang jelas, pembelajaran itu semua kan kita bawa sebagai tujuan perjuangan. Kita tidak menghitung soal lama panjangnya berbuat dan berjuang buat partai, tapi memang kita sudah lahir dari rahim partai dan sejak awal saya katakan, saya ini pengagum Bung Karno dan perjuangannya itu sejalan dengan partai kita sekarang di PDI Perjuangan. Oleh sebab itu, langkah perjuangannya sebagai legislator ini saya berusaha tetap ikuti ajaran dari Bung Karno,” tandasnya.(mhf)