Berita Bekasi Nomor Satu

Tertipu Miliaran Rupiah Bisnis E-Dinar Coin

Illustrasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan member E-Dinar Coin (EDC) Cash terpaksa menggruduk rumah pemilik pemilik platform dompet aset digital berinisial AY, di Jalan Lame, Kelurahan Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi minggu malam kemarin. Mereka menuntut uang miliaran rupiah yang telah diserahkan untuk membayar cloud dan bitcoin di kembalikan dalam bentuk uang tunai.

Informasi yang dihimpun dari bisnis e-dinar coin, legalitas EDCCash berada di bawah PT Crypto Prima Sejahtera, dan telah berjalan sejak tahun 2016. Keterangan selanjutnya, EDCCash bukan bukan koin crypto yang terdaftar di Coin Market Cap (cmc), melainkan dompet asset digital yang memiliki nilai konfersi terhadap koin crypto (bitcoin atau prizm) resmi.

Platform ini memberikan hasil penambangan atau mining sebesar 0,5 persen per hari, persentase hasil yang diperoleh member tersebut dihitung dari total EDCCash yang ada di dompet aplikasi. Nilai saldo per EDCCash sebesar Rp10 ribu, dengan nilai jual Rp15 ribu.

Salah satu member yang juga Warga Bekasi, Husein (44) mengaku datang ke rumah AY untuk menuntut haknya sebagai member EDCCash. Tidak sedikit total uang yang ia menjadi haknya, dengan nilai koin yang ia miliki mencapai Rp1 Miliar. “Kita tidak menuntut apa-apa dari pak AY. Kita hanya menuntut hak kita, agar koin kita dapat dicairkan,” katanya.

Awal menjadi member, ia mengaku dijanjikan berapapun bitcoin yang dimiliki akan difasilitasi oleh EDCCash. Dengan tawaran yang menggiurkan berupa nilai tukar bitcoin tetap di Rp15 ribu, ia bergabung.

Belakangan, tidak ada lagi tempat penukaran atau ex changer. Saat ini member diminta untuk mengkonversi terlebih dulu saldo EDCCash, dengan harga bitcoin mengikuti harga pasar.”Sedangkan kalau EDCCash itu kan fix rate awalnya,” ungkap Husein.

Puluhan member tidak bisa bertemu langsung dengan sosok berinisial AY, hanya perwakilan sebanyak empat orang saja yang diizinkan untuk bertemu di dalam area rumah. Informasi awal puluhan member dijanjikan sampai sistem dalam aplikasi EDCCash selesai perbaikan.

Puluhan member kompak untuk tidak meminta hak mereka dapat diberikan dalam bentuk uang. Hari Senin ini rencananya member akan kembali bertemu dengan AY, dengan informasi sementara untuk memeriksa data sesuai aplikasi.

“Tapi saya desak, saya mohon dapat mencairkan uang peserta,” kata member lain yang berasal dari Kabupaten Bogor, Diana (36) saat dihubungi oleh Radar Bekasi.

Diana sudah menjadi member sejak dua tahun terkahir, ia tercatat memiliki down line atau member yang diajak lebih dari 100 orang. Ratusan member dibawah Diana mendesak uangnya dapat dikembalikan, nilai koin diperkirakan mencapai Rp5 miliar.

Ia mengaku telah menyampaikan desakan dari member dibawahnya untuk mendapatkan uang mereka kembali. Namun, belum kunjung diterima dengan alasan perubahan sistem.

“Orang-orang itu (member yang diajak) di kampung saya sudah menjarah barang-barang saya karena takut saya kabur, tidak bertanggung jawab atas uang mereka yang sudah saya belikan koin ke EDCCash,” tambahnya.

Beban moril dan meteril harus dirasakan oleh Diana lantaran sudah mengajak warga di sekitar tempat tingalnya. Keputusannya bulat untuk menutup akun EDCCash miliknya dan meminta uangnya kembali.

Kuasa hukum warga, Agus Supriyatno menilai kegiatan yang diikuti oleh ratusan kliennye tersebut sebagai aktivitas ilegal. Pihaknya juga telah membuat laporan di Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/1815/IV/YAN.2.5/2021/SPKT PMJ.

Berdasarkan penuturannya, setidaknya ada lebih dari 80 ribu member di seluruh Indonesia, dengan jumlah uang yang terkumpul hampir Rp17 triliun.”Makanya dari kuasa hukum nasabah yang dirugikan, kami menuntut haknya mereka, dan hukum tetap berjalan, apapun di belakang mereka,” ungkapnya.

Jumlah member yang didampingi oleh Agus sebanyak 400 nasabah, mereka tergiur lantaran diberikan iming-iming keuntungan besar. Hasil pertemuan dengan owner EDCCash memberikan opsi untuk uang member dialihkan ke dalam bentuk bisnis lain, namun kliennya menolak dan meminta untuk uang mereka dikembalikan.”Kalau (member yang didampingi) saya hampir 400, nilai kerugiannya hampir 900 miliar,” tukasnya. (Sur)