Berita Bekasi Nomor Satu

Atur Jumlah Pengunjung

PATUHI PROKES: Pengunjung menggunakan masker melihat produk pakaian di stand Jakcloth 2021 di Kawasan Lagoon Avenue Mall, Bekasi, Senin (3/5).
PATUHI PROKES: Pengunjung menggunakan masker melihat produk pakaian di stand Jakcloth 2021 di Kawasan Lagoon Avenue Mall, Bekasi, Senin (3/5).

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setelah tahun sebelumnya ditiadakan karena Pandemi Covid-19, JakCloth Bekasi kini kembali dihelat dengan syarat menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat.

Event tersebut juga menjadi ajang berburu pakaian bagi kalangan milenial menjelang Hari Raya Idulfitri.

Tahun ini, JakCloth sendiri dihelat di lingkungan Lagoon Avenue Mall, Jalan KH. Noer Ali, sudah berjalan sejak 29 April hingga 9 Mei 2021.

Ketua Panitia JakCloth Bekasi, Perdana Kusuma mengatakan, pihaknya melibatkan 50 tenant berbagai jenis pakaian dengan berbagai merk.

Untuk masuk ke lokasi JakCloth, pihaknya sudah menyiapkan petugas di luar area supaya pengunjung tetap menggunakan masker saat berada di dalam kawasan tenant.

“Dari awal untuk keamanan kita sudah siapkan ya agar pengunjung taat Prokes. Di tambah kita menjaga kapasitas pengunjung di dalam hanya 500 orang saja,” kata Perdana kepada Radar Bekasi, Senin (3/5).

Awal masuk, pengunjung disiapkan fasilitas hand sanitizer serta pengecekan suhu tubuh.

Selain itu, kuota pengunjung di dalam area terbatas. Maksimal 500 orang. Sisanya menunggu secara bergantian.

“Untuk kuotanya kita siapkan layar di depan pintu masuk. Jadi pengunjung mengetahui jika sudah penuh layar akan ketahuan. Dan itu akan kita setop yang masuk agar tidak terlalu banyak berkerumun,” ucapnya.

Kemudian, tim satgas dari JakCloth pun setiap saat akan melakukan patroli agar yang tidak menggunakan masker langsung diminta untuk keluar.

Ia juga mengaku, jumlah pengunjung dan penjualan meningkat di dua hari terakhir.

Event tersebut juga bertujuan supaya pelaku usaha fesyen utamanya produk lokal Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) bisa kembali bergeliat.

“Kita kasian pada UMKM yang tahun lalu tidak ada penjulan dan dengan adanya kerenggangan aturan dari Pemerintah kita adakan ini,” jelasnya.

Pada intinya saat ini yang di ketatkan adalah Prokes. Dari pantauan Radar Bekasi, memang di loaksi penjulan tidak ada satu pun yang tidak menggunakan masker. Semuanya tetap menggunakan masker dan tetap menjaga jarak saat berada di dalam tenant.

“Ya selain kita terapkan Prokes, potongan harga pun kita berikan hingga 80 persen. Saya harap warga yang datang tetap menerapkan prokes agar mereka aman kita juga aman,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kota Bekasi, Muhammad Ridwan mangaku, JakCloth Bekasi sudah memenuhi seluruh persyaratan yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Kota Bekasi terkait Prokesnya.

“Mereka sudah sesuai ya dengan aturan yang ada. Makanya kita perbolehkan, kuotanya pun 500 orang dan mereka menyanggupinya dengan bergantian,” ucap dia.

Dirinya berharap, dengan adanya event pakaian di Kota Bekasi dapat membangkitkan perekonomian UMKM yang selama ini menurun. Tetapi ia juga berpesan bagi pelaku UMKM dan masyarakat tetap mematuhi Prokes yang ada.

“Saya harap dengan banyaknya UMKM yang mengadakan event dapat meningkatkan perekonomian di Kota Bekasi. Tetap harus dengan Prokes yang ketat,” tukasnya. (pay)