Berita Bekasi Nomor Satu

Larangan Mudik Mulai, Pelabuhan Padat, Stasiun Bandara Normal

LELAH ANTRE: Pemudik tujuan Sumatera tertidur di atas mobil saat menunggu memasuki kapal ro-ro di Pelabuhan Merak, Banten, kemarin dini hari (5/5). (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)
LELAH ANTRE: Pemudik tujuan Sumatera tertidur di atas mobil saat menunggu memasuki kapal ro-ro di Pelabuhan Merak, Banten, kemarin dini hari (5/5). (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

RADARBEKASI.ID, JAKARTA-Masa larangan mudik Lebaran dimulai hari ini (6/5/2021) hingga 17 Mei. Ketegasan pemerintah dalam menegakkan aturan diuji dalam beberapa hari ke depan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melepas Tim Gabungan Pengendalian Arus Lalu Lintas pada masa peniadaan mudik Lebaran 1442 H atau Operasi Ketupat 2021 kemarin (5/5/2021).

Tim gabungan itu terdiri atas berbagai unsur. Yakni, Korlantas Polri, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, PT Jasa Marga, PT Jasa Raharja, dan unsur terkait lainnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengungkapkan, pihaknya bersama tim gabungan bakal melakukan penyekatan di beberapa titik. Tim juga membangun Posko Lapangan Pengendalian Transportasi Lebaran. Dia mengimbau masyarakat yang ingin melanjutkan perjalanan nonmudik untuk menyiapkan dokumen. ”Bila tidak dapat menunjukkan dokumen yang dipersyaratkan, dengan sangat terpaksa akan kami minta putar balik,” jelasnya.

Pada H-1 larangan mudik kemarin, jumlah pemudik yang berangkat lebih awal tidak meningkat secara signifikan. ”Sekitar 15–20 persen saja. Yang terpantau banyak itu malah penggunaan mobil pribadi. Lumayan banyak orang yang keluar Jakarta pakai mobil pribadi daripada angkutan umum,” ujar Sekretaris Jenderal DPP Organda Ateng Aryono kemarin.

Pada bagian lain, aktivitas di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, kemarin cukup ramai. Berdasar pantauan Jawa Pos sejak siang hingga menjelang sore, para penumpang terlihat memenuhi ruang tunggu di depan samping pintu pengecekan tiket.

Peningkatan jumlah penumpang di Stasiun Pasar Senen diamini Kepala Humas KAI Daerah Operasional 1 Eva Chairunisa. Hanya, kata Eva, peningkatannya tidak terlalu signifikan. ”Karena memang tidak ada penambahan jumlah perjalanan. Otomatis, ketersediaan tempat duduk sama,” ujarnya kepada Jawa Pos. Per hari, lanjut dia, Stasiun Pasar Senen hanya memberangkatkan 20 rangkaian kereta ke arah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogja, dan Jawa Timur.

Dia menyebutkan, kemarin tercatat hampir 10 ribu orang yang meninggalkan Jakarta dari Pasar Senen. Angka tersebut meningkat 5–10 persen jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Biasanya, angka penumpang harian sekitar 9.000–9.400 orang.

Situasi di Stasiun Gambir tak jauh berbeda. Berdasar pantauan, situasi cukup ramai, tetapi tidak sampai membeludak. Eva mengungkapkan, total penumpang yang meninggalkan Jakarta dari Stasiun Gambir kemarin sekitar 5.000 orang. Jumlah itu sedikit meningkat dari hari sebelumnya yang berkisar 4.500 orang. ”Jadi, hampir sama karena tidak ada penambahan perjalanan juga,” jelasnya.

Pantauan di Bandara

Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta juga tidak dipenuhi penumpang. Antrean hanya terjadi saat pengecekan syarat perjalanan. Itu pun hanya sesekali. Manajemen bandara memasang imbauan 3M di banyak titik. Kursi tunggu pun diberi jarak dengan tanda silang. Di terminal 2 kedatangan, taksi online sempat kehabisan mobil sehingga antrean mengular.

Pemandangan di terminal 3 terlihat lebih sepi. Tidak banyak orang di tempat makan maupun yang duduk-duduk di kursi tunggu di terminal internasional tersebut. ”Terminal 1 tak digunakan lagi sejak pandemi,” kata Branch Communication Bandara Soekarno-Hatta Holik Muardi kemarin.

Holik menyatakan, selama tujuh hari terakhir, jumlah penumpang mencapai 40 ribu hingga 60 ribu orang setiap hari. Angka itu tidak jauh berbeda dengan jumlah penumpang pada hari biasa di masa pandemi Covid-19. ”Pergerakan penumpang fluktuatif,” ungkapnya. Untuk penerbangan internasional, ada 25 pesawat yang take off maupun landing.

Sementara itu, lonjakan pemudik tampak di Pelabuhan Merak kemarin dini hari. Antrean penumpang kendaraan roda dua, kendaraan pribadi, dan truk logistik terlihat menumpuk sejak pukul 01.00. Saking semangatnya mudik, satu mobil bisa diisi melebihi kapasitas. Bagian depan, misalnya, diisi sampai empat orang.

Sayangnya, di tengah padatnya antrean, pemeriksaan hasil tes kesehatan pun longgar. Banyak penumpang kendaraan pribadi dan truk yang tak perlu repot-repot menjalani tes GeNose C19 seperti penumpang biasa.

Di Merak, misalnya. Berdasar data posko 24 jam, sejak Selasa (4/5/2021) pukul 08.00 hingga kemarin pukul 08.00, tercatat 38.414 orang telah meninggalkan Jawa menuju Sumatera. Jumlah tersebut naik 398 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (7.709 orang). (jpc)