RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seluruh pegawai pria Bank Syariah Patriot, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bekasi, kompak mencukur gundul rambutnya.
“Alhamdulillah, ini merupakan salah satu ungkapan rasa syukur kita sebagai bagian dari Pemerintah Kota Bekasi atas tercapainya prestasi opini WTP. Kami dari Bank Syariah Patriot mengucapkan selamat kepada Wali Kota Bekasi Bapak Rahmat Effendi, dengan prestasi beliau Pemerintah Kota Bekasi mampu mendapatkan opini WTP untuk ke-6 kalinya,” ungkap Direktur Utama Bank Mohammad Asmawi, Rabu (19/5).
Opini WTP dari BPK RI yang diraih oleh Pemerintah Kota Bekasi pada tahun ini merupakan yang keenam kalinya secara berturut-turut sejak 2015. Cukup rambut bagi kalangan pegawai ASN maupun non-ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi sudah menjadi tradisi yang merupakan nazar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Asmawi berharap, Pemerintah Kota Bekasi dapat terus mempertahankan penghargaan tersebut. “Penghargaan ini juga kami harap bisa memotivasi para pegawai, khususnya Bank Syariah Patriot untuk bekerja lebih baik lagi dalam memberikan layanan perbankan kepada masyarakat Kota Bekasi,” tukasnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi merasa sangat bersyukur dan sangat bangga dengan capaian opini WTP. Namun demikian peningkatan dan evaluasi yang saat ini dicapai harus terus dilakukan perbaikan guna meningkatkan kualitas laporan keuangan berikutnya.
Wali Kota mengatakan, pihaknya beserta Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto terus berupaya meningkatkan capaian-capaian untuk Pemerintah Kota Bekasi di semua lini penyelenggaraan pemerintahan.
“Alhamdulillah patut bersyukur, ini prestasi bagi semuanya, dengan pengelolaan keuangan yang semakin baik diharapkan kepuasan masyarakat juga akan lebih baik lagi,” ungkap Rahmat, dikutip dalam keterangan tertulisnya.
Opini WTP diperoleh dalam hal penyusunan laporan keuangan daerah yang sudah memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai dengan dasar hukum, kecukupan pengungkapan, sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap perundang-undangan dalam pengelolaan keuangan daerah. (oke/*)