Berita Bekasi Nomor Satu

Saling Klaim Dukungan

Nofel Saleh Hilabi (kiri), Ade Puspitasari (kanan)
Nofel Saleh Hilabi (kiri), Ade Puspitasari (kanan)

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bekasi, sejumlah nama mulai mencuat sebagai kandidat calon ketua.Berdasarkan informasi yang berkembang, setidaknya ada empat kader Golkar yang akan bertarung dalam Musda mendatang yakni, Ade Puspita Sari, TB Hendra, Heri Budisusetyo, dan Nofel Saleh Hilabi.

Dari empat nama yang muncul itu, sosok Ade Puspita Sari dinilai cukup populer ketimbang tiga kader Golkar lainnya yang akan memperebutkan posisi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin di Kota Bekasi itu.

Soalnya, Ade merupakan sosok generasi milenial dan telah terbukti mendapat simpati publik yaitu sebagai wakil rakyat di DPRD provinsi Jawa Barat. Sementara calon kandidat yang lain, gagal lolos ke parlemen.

Dukungan dari sejumlah elit di DPP terhadap Ade Puspita Sari untuk maju pada gelaran Musda Golkar Kota Bekasi itu pun terus mengalir.”Logika politik para elit Golkar tentunya realistis. Karena Ade merupakan sosok generasi milenial yang berhasil mendapat suara 60 ribu lebih saat Pileg 2019 lalu, dan ini sebuah prestasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena capaian suara Ade melampaui suara anggota DPR RI dari Golkar di Dapil yang sama,” ujar pemerhati politik dari Universitas Negeri Jember Dr Puji Wahono.

Menurut Puji, tolak ukur penilaian ketokohan sosok generasi milenial salah satunya adalah teruji dalam kontestasi politik. Selain itu, dari aspek akademiknya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

“Misal, dari aspek legalitas pendidikan formilnya. Selain itu saat Pileg bisa lolos ke parlemen dan meraih suara signifikan. Nah, kalau dilihat dari sederet calon kandidat ketua DPD Golkar Kota Bekasi, hanya Ade Puspita yang dinilai mampu bersaing dengan kandidat lain,” kata direktur eksekutif Akbar Institute ini.

Kendati demikian, lanjut Puji, dalam memperebutkan ketua partai di daerah, tentunya yang berhak menentukan siapa yang berhak menjadi Ketua DPD adalah pemilik suara, yakni para PK.
Puji mengingatkan, Musda Golkar bukan pertarungan politik yang sebenarnya. Sebab, hak suara masih ditentukan oleh kader itu sendiri. Sementara saat Pileg 2024 mendatang merupakan ajang pertempuran partai yang memperebutkan jumlah kursi di parlemen.

Dari pertarungan terbuka itu, kata Puji, Ade dinilai telah melampaui fase sebagai politisi. Hal itu dibuktikan dengan melenggangnya Ade ke DPRD Jabar, mewakili masyarakat Kota Bekasi dan Kota Depok. Sementara calon kandidat yang lain belum terlihat prestasinya. Padahal, Ketua DPD terpilih nanti diharapkan dapat membawa partainya lebih baik.

Sementara itu, Tokoh Golkar Kota Bekasi, Beni Bachtiar menyebut, pihaknya sepakat untuk mendukung Nofel Saleh Hilabi untuk pimpin Golkar Kota Bekasi kedepan. “Kami yakin, dengan menangnya Nofel di Musda V Golkar, maka Golkar Kota Bekasi mampu meraup suara semua elemen tak terkecuali kaum milenial,” kata Beni kepada wartawan kemarin.

Diakui Beni, Partai Golkar Kota Bekasi perlu regenerasi dan figur baru yang matang.Menurutnya, Nofel jadi sosok yang pas dan layak karena dianggap dapat merangkul semua lapisan masyarakat.”Dengan hal ini, tentu dapat membuat Partai Golkar Kota Bekasi lebih besar dan memenangkan seluruh kontestasi baik Pileg, Pilkada, Pilgub, dan sampai membawa Ketua Umum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartato Menang dalam Pilpres 2024,” pungkasnya.

Disisi lain, salah satu kader Partai Golkar yang juga sempat mendaftarkan diri sebagai bacalon Ketua DPD Kota Bekasi, Zainul Miftah mengakui, jika dia memilih mundur sebagai bacalon setelah mendapat masukan dari tokoh Golkar lainnya.

“Bicara suara partai di Kota Bekasi hari ini tentunya masih dipengaruhi pak Wali Kota, Rahmat Effendi. Dan kini ditunjuknya Ibu Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD tentu tidak ada kandidat lain yang bisa menandinginya ya. Adapun saya ditunjuk sebagai sekretaris DPD itu, karena mengikuti arahan tokoh senior Pak Agung Laksono dan jajaran petinggi di DPP partai,” kata Zainul Miftah kepada wartawan.

“Dan saya kira itu, Ibu Ade Puspitasari sudah nerima restu dari pak Ketum Airlangga untuk menjadi Ketua DPD, sehingga kalau ada dari beberapa pihak atau PK yang mendukung calon lain ya tinggal kita kembalikan apabila pimpinan sudah berikan aklamasi, maka tak perlu diperkeruh agar Musda V Golkar Kota Bekasi bisa terlaksana dengan lancar dan kader Partai Golkar tetap solid di Kota Bekasi kedepan,”sambungnya.

Ditanya mengenai kapan Musda V Golkar ini digelar. Zainul menambahkan, berdasarkan informasi yang diterima pelaksanaan Musda ini tinggal menunggu DPP memberi perintah ke Mahkamah Partai (MP) buat laksanakan Musda. Jadi, tahapannya dari DPP ke MP, lalu dijalankan oleh DPD I Kabar dan DPD II Kota Bekasi untuk pelaksanaannya.

“Yang jelas, kalau kita melihat moment pesta demokrasi Pemilu dan Pilkada serentak 2024 itu, Musda memang harus segera digelar dan kapan waktunya kami prediksi dalam waktu dekat ini,” tutupnya.

Menanggapi saling klaim dari para calon, Penggagas Majelis Penyelamatan Partai Golkar Kota Bekasi, Zahrudin menyebut, klaim dari masing-masing calon biasa sebagai sebuah dinamika politik, dan hal itu pun sah-sah saja. Namun, siapa yang terpilih bisa dipastikan setelah endingnya. “Siapapun klaim boleh saja, kan belum ending. Artinya, sebelum ada hasil akhir dan Musda selesai digelar ya itu hanya klaim,” ujar Uje, sapaan akrabnya. (Mhf/jpg)