RADARBEKASI.ID, BEKASI – Keberadaan sosial media (Sosmed) tidak bisa disepelekan. Melihat peluang yang besar, Partai Gelora Kota Bekasi membekali kadernya mengikuti pelatihan keterampilan sosmed. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Akademi Manusia Indonesia (AMI) Kota Bekasi tersebut disambut antusias peserta.
“Perkembangan media sosial saat ini sudah menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini saja, pengguna internet per-Maret 2021 berjumlah 212,35 juta atau 76,8% dari total 276,3 juta jiwa. Dan politik termasuk sendi kehidupan yang tak lepas juga dengan sosial media. Ini dimulai dari pemilu 2004,” kata Ketua DPD Partai Gelora Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata Senin (13/9).
“Dalam setiap kontestasi politik medsos ini sangat erat perannya, dari level yang paling rendah pilkades sampai dengan paling tinggi, pileg dan pilpres. Penggunaan medsos telah semakin masif digunakan, baik untuk dapat “memoles” diri sendiri, hingga menjadi black campaign,” sambungnya.
Sementara itu, Ruly Praptomo selaku Direktur AMI Kota Bekasi mengatakan, medsos harus mampu dijadikan sebagai sarana dari partai gelora menyampaikan visi-misi maupun juga pandangannya. Dan tentunya harus mampu disampaikan lewat narasi-narasi kepartaian, sehingga masyarakat mengetahui, mengerti dan paham tentang Partai Gelora Indonesia.
Sementara itu pemateri yang juga penggiat media sosial Adi Siregar membeberkan data, kalau saat ini rata-rata orang Indonesia itu gunakan internet 9 jam dalam sehari, dimana rata-rata 3 jam adalah untuk sosial media dan dengan total pengguna aktif sosial media sebanyak 170 juta (61,8%).
“Dan saat ini, Indonesia menempati urutan ke-9 sebagai negara yang kecanduan media sosial,” ungkapnya.
Dia pun menegaskan, dengan data-data yang dijabarkan tersebut maka parpol dan politisi pun sekarang memiliki akun medsos, bahkan mereka harus aktif di media sosial. Dan saat ini pula medsos pun akhirnya menjadi tools wajib dalam politik, karena dianggap mampu membangun menjadi sebuah media dalam membangun brand politic ataupun marketing politic.
“Dan medsos yang memiliki cakupan yang luas, begitu menjadi alternatif secara cost politic karena efisien alias murah,” tegasnya. (mhf)