Berita Bekasi Nomor Satu

Orang Tua Masih Takut Izinkan Anaknya Pergi ke Sekolah

ANBK: Sejumlah siswa SMA TB saat mengikuti ANBK hari pertama, Senin (27/9). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
ANBK: Sejumlah siswa SMA TB saat mengikuti ANBK hari pertama, Senin (27/9). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dua siswa SMAN 8 Kota Bekasi batal mengikuti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) secara tatap muka pada hari pertama, Senin (27/9). Sebab, mereka tak diizinkan oleh orang tuanya ke sekolah karena khawatir dengan penyebaran Covid-19.

Di setiap satuan pendidikan jenjang SMA, ANBK dilaksanakan selama dua hari diikuti oleh siswa kelas XI dengan jumlah maksimal 45 orang peserta dan lima orang peserta tambahan. Siswa berbasis sampel sudah ditentukan secara acak oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Wakil Kepala SMAN 8 Kota Bekasi Bidang Humas Istiyo memastikan, tidak ada kendala teknis selama ANBK hari pertama. Namun, terdapat sedikit kendala.

“Untuk teknis aman, tapi ada sedikit kendala dari siswanya,” ujar Istiyo kepada Radar Bekasi, kemarin.

Menurutnya, dua siswa SMAN 8 Kota Bekasi batal mengikuti ANBK karena tak mendapatkan izin dari orang tuanya untuk pergi ke sekolah. Dua siswa itu langsung digantikan oleh peserta cadangan.

Berdasarkan konfirmasi dari pihak sekolah kepada orang tua, mereka masih khawatir untuk mengizinkan anaknya pergi ke sekolah. “Dari konfirmasi yang sudah kami lakukan, orang tua masih takut untuk mengizinkan anak pergi ke sekolah,” terangnya.

Sementara, Proktor SMA Tulus Bhakti (TB) Kota Bekasi Bambang mengatakan, seluruh siswa terpilih mengikuti ANBK pada hari pertama. Menurutnya, siswa yang mengikuti ANBK harus mendapatkan izin dari orang tua.

Apabila orang tua tidak mengizinkan, satuan pendidikan tidak boleh memaksakan.“Sama seperti PTMT, pelaksanaan ANBK juga membutuhkan izin dari orang tua. Kalo gak diizinin kita harus pake cadangan, tapi alhamdulillah mereka diizinkan semua,” ungkapnya.

Di sekolah yang berada di wilayah Jatiasih ini, ANBK dilaksanakan menjadi dua sesi dengan menerapkan protokol kesehatan. Sesi pertama pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB dan sesi kedua pukul 10.30 WIB – 12.00 WIB.

Dikatakan, siswa cukup terbantu dengan pelatihan soal yang terlebih dahulu diberikan. ANBK pada hari pertama terdiri dari soal survei karakter dan literasi membaca.

Pihaknya sekolah selalu mengingatkan kepada siswa untuk berhati-hati dalam menjawab soal. Adapun soal ANBK berupa jawaban pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, essay dan menjodohkan.

“Kita ingatkan kembali kepada siswa bahwa harus berhati-hati dalam setiap soalnya. Karena tidak semua jawaban pilihannya adalah pilihan ganda, jadi bisa saja pilihan ganda kompleks, essay ataupun menjodohkan,” katanya.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Bekasi Ekowati mengatakan, pelaksanaan ANBK dijadwalkan pada 27 – 30 September. Satuan pendidikan dapat memilih jadwalnya masing-masing, sesuai dengan kesiapannya.

“Jadwalnya setiap sekolah berbeda-beda, tidak serentak,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai kepala SMAN 1 Kota Bekasi ini. Di sekolah yang ia pimpin, ANBK dimulai pada Rabu (29/9). (dew)