RADARBEKASI.ID, BEKASI – Karena merasa tidak mampu memimpin partai, ketua DPD Nasdem Kota Bekasi Sulaiman Effendi mundur dari jabatannya. Saat ini, partai besutan Surya Paloh tersebut dipimpin sementara oleh Aji Ali Sabana.
Sekretaris DPW Jawa Barat, Rahmat menyebut, bahwa penugasan yang ditujukan ke Aji Ali Sabana bukan untuk jadi Plt Ketua DPD Nasdem Kota Bekasi itu, melainkan hanya penugasan untuk melakukan konsolidasi internal partai saja.
Menurut Rahmat, Sulaiman Effendi tidak mampu memimpin partai, sehingga yang bersangkutan mengundurkan diri,”Kami ingin luruskan kesalahpahaman yang terjadi ya. Jadi, penugasan itu bukan sebagai Plt Ketua DPD tapi hanya penugasan untuk konsolidasi pasca mundurnya Ketua DPD di Kota Bekasi. Dan kalaupun penunjukan Plt itu kan orang yang harus satu tingkat diatasnya, artinya harus dari orang DPW,” ucapnya.
“Dan kalaupun untuk penunjukan Ketua DPD itu kan kewenangan DPP, karena kita adalah partai dengan Demokrasi terpimpin, dan itu kapan dilakukan ya setelah hasil konsolidasi yang ditugaskan oleh pelaksana tugas sudah selesai atau adem disana. Intinya, proses itu akan berjalan bertahap,” pungkasnya.
Wakil ketua DPD Nasdem bidang Organisasi keanggotaan Kota Bekasi, Rosihan Anwar mengaku tak menyangka dengan pengunduran diri pimpinan partainya yang sehari sebelumnya masih sama-sama jalani kunjungan ke rumah mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso yang menyatakan gabung dengan partai Nasdem, pada pekan lalu.
“Kita ke rumah bang Yos itu baru minggu lalu, sementara Ketua DPD mengajukan surat dari pengundurannya keesokan harinya, Senin 20 September 2021. Dan tanpa ada komunikasi atau koordinasi, DPW tiba-tiba mengeluarkan surat tugas sebagai Pelaksana tugas kepada Ali Sabana, pada Selasa 21 September 2021,” kata Rosihan dihubungi Radar Bekasi, Senin (27/9).
Politisi senior di Kota Bekasi ini, mempertanyakan keputusan yang ditetapkan oleh DPW Jawa Barat, karena tanpa melalui mekanisme dan proses. “Kami bukan mempersoalkan siapapun yang ditugaskan sebagai Plt, tapi mekanisme dari penunjukannya yang kurang tepat karena tak ada komunikasi atau koordinasi dengan para pengurus dan kader partai terlebih dahulu di sini,” ungkap mantan caleg partai Demokrat di Pemilu 2019.
Wakil DPD Nasdem Kota Bekasi Aji Ali Sabana mengakui, dirinya hanya patuh dan taat dengan perintah partai, sesuai surat yang diterimanya dari DPW Jawa Barat. “Penugasan ini saya sampaikan, karena dari surat DPW. Dan kalaupun memang ada yang tidak patuh dan taat sama saja telah keluar dari partai.
Saya kira ini bukan saatnya kita ribut antar internal, tapi sebaliknya mari kita sama-sama saling menguatkan untuk bisa membesarkan partai ini, waktu kita tak banyak karena tahun 2022 itu sudah dimulai tahapan verifikasi oleh KPU,” tegasnya. (mhf)