RADARBEKASI.ID, TAMBUN SELATAN – Sosok Ridho Suhendra (RS) (28) driver ojek online (ojol) yang menjadi korban pembunuhan sadis disertai mutilasi oleh ketiga pelaku FM, MAP, dan ER, dikenal sopan dan ramah oleh rekan seprofesinya sesama pengemudi ojol.
Bahkan, korban jarang berkumpul bersama-sama di pangkalan ojol yang berada tidak jauh dari lokasi korban dihabisi dan dimutilasi pelaku, yakni di penitipan motor Mitra, persis di samping Gedung Juang, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
“Kalau ketemu (korban,Redn) paling nyapa saja gitu. Biasanya, memang dia kalau nongkrong di penitpan motor bersama para pelaku,” tutur Joko (45), salah satu pengemudi ojol disekitar Gedung Juang, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (30/11).
Selain itu, kata Joko, dirinya jarang berinteraksi secara langsung dengan korban. Tapi, dirinya mengaku mengenal korban sebagai sosok yang baik, ramah, dan sopan.
“Ya kalau di mata saya, dia orangnya baik, ramah gitu saja sih. Mengenai pekerjaan, saya melihat dia fokus sebagai ojol, begitu selesai ngantar penumpang, langsung balik lagi ke sini,” ucapnya.
Joko baru mengetahui RS menjadi korban pembunuhan sadis dari pemberitaan beberapa media, serta dari obrolan sesama driver ojol.
“Kaget saja, nggak nyangka bisa seperti itu,” bebernya.
Dari pantaua di lokasi, para pengemudi ojol terlihat menyediakan sebuah kotak kardus bertuliskan penggalangan dana bagi korban, yang ditaruh di depan sebuah warung tempat mangkal ojol tersebut.
“Ini merupakan inisiatif teman-teman saja. Buat sekadar membantu meringankan beban keluarga korban,” terang Yanto (31) driver ojol lainnya.
Sebelumnya, Warga Kampung Buwek, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, RS, menjadi korban mutilasi temannya sendiri. Korban yang sehari-hari berprofesi sebagai ojol ini dihabisi oleh ketiga orang temannya sendiri.
Tubuh korban yang telah dipotong menjadi sepuluh bagian, dibuang di tiga tempat berbeda. Aksi mutilasi ini, disebabkan karena pelaku FM (20) sakit hati dengan korban, yang telah menghina dirinya serta istrinya.
Sementara, untuk pelaku MAP (20), sakit hati dengan korban, karena pernah mencabuli istrinya.
Pemakaman Ridho Suhendra Diwarnai Isak Tangis Keluarga
Sementara itu, prosesi pemakaman korban mutilasi Ridho Suhendra (28) diwarnai isak tangis, ketika jenazah korban dimasukkan ke tempat beristirahatan terakhir (liang kubur).
Jenazah RS, tiba di rumahnya pada Selasa (30/11) malam, usai diambil pihak keluarga dari RS Polri, Kramat Jati, sore hari.
Ibu beserta ayah kandung korban, menjemput jenazah dari RS Polri, Kramat Jati, setelah proses identifikasi dinyatakan selesai.
Pelayat yang datang cukup banyak, pihak keluarga dan tetangga, langsung melakukan sterilisasi area ruang utama rumah duka, untuk prosesi salat jenazah.
Setelah salat jenazah dilakukan, RS langsung dibawa ke tempat pemakaman, dekat rumah duka, di Desa Sumber Jaya. (pra)