Berita Bekasi Nomor Satu

SMAN 10 Kota Bekasi Luncurkan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi

PERESMIAN: Lurah Pejuang Isnaini (Tengah), didampingi oleh Kepala SMAN 10 Kota Bekasi (kiri), dan Ketua Komite SMAN 10 Kota Bekasi Budi Wahidin Suwito (kanan), menggunting pita sebagai tanda diresmikannya penggunaan aplikasi PeduliLindungi di SMAN 10 Kota Bekasi. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
PERESMIAN: Lurah Pejuang Isnaini (Tengah), didampingi oleh Kepala SMAN 10 Kota Bekasi (kiri), dan Ketua Komite SMAN 10 Kota Bekasi Budi Wahidin Suwito (kanan), menggunting pita sebagai tanda diresmikannya penggunaan aplikasi PeduliLindungi di SMAN 10 Kota Bekasi. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – SMAN 10 Kota Bekasi meluncurkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Peluncuran tersebut merupakan salah satu ikhtiar sekolah untuk melindungi siswa terhadap bahaya Covid-19.

Seremoni peresmian dilakukan dengan menggunting pita oleh Lurah Pejuang Isnaeni didampingi Kepala SMAN 10 Kota Bekasi Munah Widiawati dan Ketua Komite SMAN 10 Kota Bekasi 10 Bekasi Budi Wahidin Suwito di halaman SMAN 10 Kota Bekasi, Rabu (8/12). Turut menyaksikan Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Asep Sudarsono dan Camat Medan Satria Lia Erliani.

Dalam kesempatan itu, Munah mengatakan, SMAN 10 Kota Bekasi merupakan satu-satunya sekolah yang memiliki QR Code PeduliLindungi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Ini merupakan salah satu inisiatif kami sebagai insan pendidikan untuk menjaga dan mendorong program pemerintah menekan angka penyebaran virus Covid-19. Alhamdulillah pengajuan kami ke Kemenkes mendapatkan respon baik,” ujar Munah kepada Radar Bekasi, kemarin.

Lebih lanjut Munah menegaskan, langkah ini merupakan salah satu kesiapan satuan pendidikan dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka di kelas secara menyeluruh.

“Rencananya kan pada tahun yang akan datang, sekolah akan berlangsung 100 persen. Nah ini merupakan salah satu kesiapan kami dalam menyambut sekolah tatap muka secara menyeluruh,” tuturnya.

Terkait vaksin, ujar dia, belum seluruh siswa menerimanya. Sebagian siswa belum divaksin karena beberapa faktor, seperti sakit dan tidak diizinkan orangtuanya.

“Siswa kami ada yang belum divaksin dari 1.058 siswa, yang belum vaksin ada 36 siswa ini faktornya karena sakit dan tidak diizinkan orang tua. Nah, kita harap dengan hadirnya aplikasi PeduliLindungi ini orang tua siswa dapat mengizinkan putra dan putrinya untuk divaksin,” ucapnya.

Ia menambahkan,  sejumlah prestasi yang berhasil diraih siswa SMAN 10 Kota Bekasi selama masa pandemi tahun ini. Antara lain, 13 kategori perlombaan baik di tingkat kota, provinsi, nasional dan internasional.

Sementara, Lia Erliani mengatakan, SMAN 10 Kota Bekasi merupakan salah satu garda terdepan untuk mendukung kelancaran vaksin di lingkungan kelurahan Pejuang.

“SMAN 10 Bekasi ini merupakan salah satu garda terdepan, karena sangat mensupport kegiatan vaksinasi untuk siswa dan masyarakat. Maka tentu hadirnya aplikasi PeduliLindungi merupakan salah satu langkah baik yang dihadirkan oleh sekolah,” tuturnya.

Diharapkan dengan adanya aplikasi tersebut, siswa dan masyarakat yang masuk ke SMAN 10 Kota Bekasi dapat terdeteksi dengan baik. Sehingga proteksi diri dapat terus diterapkan.

“Hadirnya aplikasi ini merupakan salah satu dukungan sekolah dalam keberhasilan program pemerintah untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19,” pungkasnya.

Sementara, Asep Sudarsono menjelaskan, bahwa dengan adanya aplikasi PeduliLindungi di SMAN 10 Bekasi bisa menjadi terobosan baru bagi sekolah-sekolah lain yang ada di Kota maupun Kabupaten Bekasi.

“Kita harap dengan launchingnya aplikasi ini bisa menjadi terobosan bagi sekolah lain untuk bisa meniru. Karena sebenarnya aplikasi PeduliLindungi ini penting ada di sekolah, bukan hanya ada di tempat umum saja,” tukasnya. (dew/oke/pms)