RADARBEKASI.ID, BEKASI – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui Sisternet menggelar “Festival Webinar Pintar 2021” yang ditujukan bagi kaum perempuan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Webinar edukatif dengan tema“Inspirasi Peluang Usaha 2022 Melalui Optimalisasi Digital Untuk UMKM Perempuan Berani Naik Kelas” ini berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, masa pandemi ini tidak menyurutkan semangat para pelaku UMKM perempuan untuk terus bertahan, bahkan berkembang. Mereka terus berinovasi, tidak hanya menyesuaikan cara penjualan, namun juga permintaan pasar, bahkan mempelopori tren pasar yang baru.
“Dengan potensi yang luar biasa tersebut, peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender menjadi hulu dari lima arahan prioritas Presiden Republik Indonesia kepada kami hingga tahun 2024. Untuk memastikan bahwa perempuan pengusaha tidak lagi tertinggal di masa kini namun juga masa pasca pandemi dan lebih jauh lagi ke depannya, peningkatan kapasitas dalam bisnis dan literasi digital serta pembukaan akses terhadap permodalan terus kami usahakan,” ujar Bintang melalui keterangan resminya.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, optimalisasi pemanfaatan teknologi digital sangat dibutuhkan UMKM untuk saat ini, ketika tranformasi digital telah mulai dilaksanakan di hampir semua bidang ekonomi.
“Para pelaku UMKM, termasuk yang dikelola oleh para perempuan, harus bisa memanfaatkan momentum digitalisasi ini untuk meningkatkan produktivitas atas potensi yang mereka miliki,” ujar Dian.
Dian menambahkan, teknologi digital akan memungkinkan mereka untuk menembus pasar yang lebih luas, yang hampir mustahil bisa dijangkau jika tidak online. Teknologi digital sekaligus akan mempermudah mereka melakukan promosi produk dan jasa secara lebih massif melalui media sosial ataupun platform marketplace.
“Pada 2022 digitalisasi akan semakin massif dan menjangkau pasar yang semakin luas. Semakin banyak konsumen yang mencari dan membeli produk melalui saluran penjualan digital,” tukas Dian.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA Lenny N. Rosalin dalam pembukaan “Festival Webinar Pintar 2021” menyampaikan bahwa Kemen PPPA selalu siap dan berkolaborasi untuk mendukung inisiatif kewirausahaan serta kegiatan bisnis yang berperspektif gender, berbasis digital, serta berkelanjutan. Seperti kerjasama Kemen PPPA dengan XL Axiata yang telah terbukti bermanfaat dalam meningkatan status para UMKM perempuan.
“Kemen PPPA sangat terbuka dan akan terus melakukan advokasi, sosialisasi, edukasi, pelatihan dan pendampingan digital economy serta literasi keuangan bagi perempuan bekerjasama dengan Otoritas Keuangan dan Moneter, BUMN, perbankan, perusahaan, dan Kementerian/Lembaga, baik dalam forum nasional maupun internasional, seperti Presidensi Indonesia pada G20. Selain itu, Kemen PPPA juga mendorong kesetaraan gender dalam seluruh bidang pembangunan, terutama pada sektor yang terkait dengan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui kewirausahaan berperspektif gender,” tambah Lenny.
Berlangsung mulai Sabtu (18/12), kelas webinar dantalkshow dengan topik-topik terkait peningkatkan soft-skill di kewirausahaan berspektif gender, finansial, tren digital dan bisnis di tahun 2022. Hadir dalam webinar ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini, Lenny N Rosalin Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Entrepreneur, Dian Pelangi, Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi dan Zhafira Loebis Co-Founder Babyloania.
Melalui total 13 kelas, para perempuan pengelola UMKM akan mendapatkan materi dari narasumber yang berasal dari kementerian terkait, profesional, tokoh, dan pelaku UMKM yang sukses. Mereka akan membantu meningkatkan pemahaman mengenai gambaran dan informasi terkait ide peluang usaha yang menjanjikan di tahun 2022.
Festival Webinar Pintar ini diikuti sedikitnya 3.000 peserta yang merupakan perempuan pelaku UMKM dari seluruh Indonesia. Mereka terdiri dari komunitas Sisternet, peserta Sispreneur, Dharma Wanita Persatuan, UMKM perempuan binaan Kemen PPP dan Kementerian Koperasi dan UKM dan juga publik. Acara ini didukung oleh XL Axiata Business Solutions yang memperkenalkan produk BIZ On, kartu perdana prabayar satu-satunya dan pertama di Indonesia yang memberikan manfaat berupa cashback langsung untuk UMKM Perempuan Indonesia.
Kompetisi “Modal Pintar 2022”
Selain Festival Webinar Pintar 2021, sebagai program berkelanjutan, Sisternet juga kembali menyelenggarakan “Kompetisi Modal Pintar 2022”. Kompetisi ini berupa Kelas Inkubasi Bisnis untuk 25 (dua puluh lima) peserta selama 1 (satu) bulan dimana di akhir inkubasi, peserta harus membuat rencana bisnis di tahun 2022 dan 10 kandidat terpilih akan lanjut ke sesi penjurian saat Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret 2022. Kompetisi bisa diikuti oleh seluruh UMKM Perempuan Indonesia hanya dengan cara submit artikel bertemakan rencana bisnis tahun 2022 melalui aplikasi Sisternet atau untuk informasi selanjutnya dapat mengunjungi akun Instagram @sisternetid. Bagi para pemenang, tersedia hadiah berupa modal bisnis senilai total Rp 150 juta untuk 5 orang pemenang.
“Kompetisi ini sekaligus merupakan tantangan bagi para perempuan pelaku UMKM untuk berani naik kelas dan mewujudkan harapannya di tahun 2022. Jika mereka bisa meraih sukses di di tahun depan, berarti mereka juga akan bisa meningkatkan upaya memberdayakan perempuan secara ekonomi, dan juga mengurangi terjadinya kekerasan terhadap perempuan,” imbuh Dian.
Sejak diluncurkan pada 23 April 2015, Sisternet kini telah membantu lebih dari 40 ribu perempuan. Untuk terus meningkatkan nilai manfaat bagi kaum perempuan Indonesia, termasuk perempuan pelaku UMKM, Sisternet menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas dan organisasi perempuan, juga dengan banyak pegiat sosial di berbagai daerah. Selain itu, Sisternet juga aktif bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah. Selain dengan Kementerian PPPA juga dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian Kesehatan. (oke)