Berita Bekasi Nomor Satu

Antisipasi Gelombang Omicron, Pemerintah Siapkan 800 Ton Oksigen Sehari

Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta. (ANTARA/Devi Nindy)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskam Pemerintah sudah mendatangkan 16 ribu oxygen concentrator. Pihaknya mengirim ke seluruh rumah sakit diseluruh Indonesia terutama yang mengalami kesulitan akses oksigen.

“Yaitu 700 ton per hari normal kemarin naik jadi 2200, sekarang persiapannya apa yang sudah kita lakukan kita sesudah puncak Juli kemarin sudah mendatangkan 16 ribu oksigen concentrator yang kita kirim ke seluruh RS terutama yang akses oksigennya susah. Ini setara dengan 800 ton sehari tinggal dicolokin listrik dia bisa mengeluarkan oksigen kita hisap,” tuturnya secara virtual, Senin (3/1).

Pemerintah juga sudah memasang 70 persen atau 31 oksigen generator. Yaitu oksigen yang besar yang bisa mensuplai satu rumah sakit dan juga bisa untuk pengisi tabung.

Salah satunya, Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA) bertransformasi dalam memberikan manfaat kepada masyarakat di bidang kesehatan. Sejak awal pandemi di Indonesia, KOTRA memfasilitasi donasi Oxygen Concentrator dan Oxygen Generator senilai Rp 1,9 milyar dari KT&G kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi.

Donasi berupa peralatan pensteril udara dan penghasil air minum dari udara juga disumbangkan ke fasilitas pemerintah dan rumah sakit untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat dengan dukungan dari AweXome Ray serta ATC dan HeavenDew.

Lalu BTS (Back to School) dan KER (Korea Emergency Response) untuk disalurkan kepada 1.485 tenaga medis di 13 pusat kesehatan dan pusat krisis Covid-19 di Sukabumi, Jakarta, Bekasi, Medan, Meulaboh, Enrekang, beberapa wilayah di NTT dan wilayah lainnya di Indonesia.

Direktur KOTRA Jakarta Mr Lee Jong-yoon mengatakan kerja sama medis dapat meningkatkan hubungan bilateral antara Korea dan Indonesia lebih dekat dari sebelumnya.

“Selain oksigen, pererat kerja sama kedua negara juga berupa pengiriman APD untuk beberapa wilayah di NTT dan wilayah lainnya di Indonesia yang mengalami krisis alat pelindung diri. Semoga membawa hubungan antara Korea dan Indonesia lebih dekat dari sebelumnya,” tuturnya. (zar/jpc)