Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Pulang Umrah Dikarantina Asrama Haji Bekasi

ILUSTRASI : Warga melintas di depan Asrama Haji Embakarsi Jakarta - Bekasi di Jalan Kemakmuran, Margajaya, Bekasi Selatan Kota Bekasi, belum lama ini. Jemaah umroh yang berangkat maupun yang pulang akan dilakukan karantina di Asrama Haji Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi, bakal disiapkan menjadi lokasi karantina bagi jemaah pulang umrah. Selama pandemi Kementerian Agama masih memberlakukan kebijakan pemberangkatan satu pintu atau One Gate Policy (OGP). Sementara itu sejak dibuka, dari total 15 ribu jemaah yang telah mendaftar umroh di Kota Bekasi, baru 99 orang yang melapor berangkat pada akhir Januari.

Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) menyebut mayoritas jemaah masih menunda keberangkatan dengan alasan biaya dan masa cuti.Keberangkatan perdana telah tiba di Indonesia pada 17 Januari. Jemaah diberangkatkan dari pintu keberangkatan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Kantor Kemenag Kota Bekasi baru menerima laporan 99 jemaah umroh akan berangkat 25 Januari mendatang. Jumlah ini relatif kecil dibandingkan dengan warga yang telah mendaftar ibadah umroh sebanyak 15 ribu orang, jumlah ini terdata sejak tahun 2020, tertunda keberangkatannya pada masa pandemi Covid-19.

“Yang baru lapor ke kami baru 99 orang, nanti tanggal 25 Januari akan berangkat,” ungkap Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Bekasi, Sri Siagawati, Minggu (23/1).

Biaya umroh saat ini berkisar Rp27 sampai Rp32 juta, relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi yakni Rp20 sampai Rp22 juta. Besar biaya umroh bervariasi, tergantung kapasitas hotel, biaya ini diluar biaya tambahan pada saat karantina di dalam negeri.

Penyelenggara menyampaikan saat ini jemaah umroh yang tertunda keberangkatannya sejak tahun 2020 sebagian besar masih menunda, mereka menunggu situasi normal atau biaya perjalanan umroh kembali turun. Pasalnya, situasi pandemi membuat jemaah terdampak secara ekonomi.

Disamping itu, waktu karantina juga menjadi pertimbangan, dimana waktu karantina akan berpengaruh pada lamanya cuti kerja untuk melaksanakan ibadah umroh.

“Walaupun kondisi ekonomi secara global baik, tapi kan belum tentu secara individu masih bisa bertahan. Pertama masalah biaya, kedua masalah masa cuti karena konsekuensinya dia akan kena sanksi (dari tempat bekerja),” kata ketua DPP Serikat Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi.

Terkait dengan kebijakan OGP, Syam menilai langkah pemerintah mempersiapkan Asrama Haji Bekasi sebagai langkah jangka panjang penyelenggaraan umroh pada masa pandemi. Keberangkatan dan kepulangan digunakan untuk memaksimalkan kontrol dan pengawasan jemaah umroh.

Selain di tempat karantina, jemaah umroh juga dipisahkan mulai dari tes PCR hingga pintu keluar airport, terutama dengan pelaku perjalanan internasional di luar perjalanan umroh. Dengan cara ini, tidak ada alasan bagi jemaah yang kedapatan terpapar Covid-19, terlebih bagi PPIU yang tidak mentaati standar dan kebijakan perjalanan ibadah umroh.

“Jadi jemaah kalau sudah dinyatakan positif dengan laboratorium yang sudah kita sepakati bersama, terutama yang disepakati juga oleh Kedutaan Besar Arab Saudi yasudah kenapa tidak. Memudahkan untuk mengontrol, jadi tidak ada lagi alasan-alasan lain,” tambahnya.

Asrama haji Bekasi direncanakan menjadi pintu kepulangan jemaah setelah dihitung jumlah jemaah yang akan berangkat dan pulang diperkirakan tidak tertampung di Asrama Haji Pondok Gede.

Sementara itu, Pengelola Asrama Haji Bekasi saat ini telah mempersiapkan diri, persiapan dilaksanakan mulai dari pelaksanaan Prokes di pintu masuk hingga kamar yang akan menjadi lokasi karantina. Saat ini pengelola masih melakukan koordinasi dengan Kemenag, total tiga gedung yakni Muzdalifah, Mina D, dan Mina E telah dipersiapkan.

“Sisi akomodasi kita sudah menyiapkan tiga gedung, dengan kapasitas sekitar 130an kamar, dengan kapasitas orang yang bisa ditampung sekitar 306 orang,” terang Humas Asrama Haji Bekasi, Fitsa Baharudin.

Meski jarang digunakan selama masa pandemi, Fitsa meyakinkan bahwa seluruh fasilitas termasuk ruangan di Asrama Haji Bekasi masih dirawat oleh petugas. Asrama Haji Bekasi menyanggupi pelayanan 24 jam kepada jemaah jika mulai digunakan.

Untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi akan segera berkomunikasi dengan pengelola Asrama Haji. Sejauh ini, belum ada koordinasi terkait dengan penggunaan asrama sebagai pintu kepulangan jemaah umroh.

“Sampai dengan saat ini belum ada koordinasi dari asrama haji terkait hal ini. Namun, kami akan sesegera mungkin berkoordinasi dengan asrama haji,” ungkap Sekretaris Dinkes Kota Bekasi, Nia Aminah Kurniati.

Beberapa waktu lalu, Juru Bicara Satgas Covid-19 menyampaikan 20 persen kasus Covid-19 yang berhasil dideteksi oleh pemerintah berasal dari jemaah umroh perdana yang tiba pada 17 Januari lalu. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada 87 jemaah terkonfirmasi positif Covid-19, sepuluh diantaranya probable Omicron. (Sur)