Berita Bekasi Nomor Satu

Tanggul Kritis Sungai Citarum mulai Diperbaiki

PENGERJAAN TANGGUL : Sejumlah pekerja sedang memasang bambu untuk tanggul Sungai Citarum yang longsor, di Desa Lenggaha Jaya, Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, Selasa (25/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CABANGBUNGIN – Usulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi untuk perbaikan tanggul Sungai Citarum yang kritis secara permanen, mulai mendapat respon positif dari pemerintah pusat.

Hal itu mengingat, setelah tanggul Sungai Citarum yang longsor, di Desa Lenggaha Jaya, Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, Pemkab Bekasi, sudah beberapa kali berkirim surat ke pemerintah pusat, untuk dilakukan perbaikan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Bangda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), meninjau langsung ke lokasi tanggul Sungai Citarum.

Sebelum melakukan peninjauan, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki, bersama perwakilan dari Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kemendagri, terlebih melakukan rapat bersama, di Kantor Bupati Bekasi.

“Kami sengaja mengundang Kementerian PUPR, Bappenas, dan Bangda Kemendagri, untuk membahas kondisi tanggul-tanggul kritis, agar diperbaiki secara permanen,” kata Marjuki, usai melakukan rapat, Selasa (25/1).

Ia menjelaskan, surat yang disampaikan Pemkab Bekasi ke pemerintah pusat, sebagai bentuk penekanan, bahwa ini tidak bisa diperbaiki untuk sementara saja. Mengingat sangat berbahaya, dan menyangkut keselamatan warga. Walaupun tidak dianggarkan tahun 2022 ini, tapi minimal sudah ada rencana bahwa tahun 2023, akan ada perbaikan secara permanen.

Menurut Marjuki, dalam perbaikan tanggul Sungai Citarum ini, membutuhkan anggaran besar, sehingga harus melibatkan beberapa kementerian.

“Insya Allah, dalam waktu yang tidak lama lagi, pembahasan lebih lanjut segera dilakukan oleh kementerian. Penganggarannya sendiri baru direncanakan di bulan Juli 2022. Kalau sekarang ini, baru sebatas perbaikan tanggul sementara,” terang Marjuki.

Diakuinya, saat perbaikan tanggul sementara, akan ada pembebasan lahan untuk rumah warga yang berada di sekitar tanggul.

“Pemerintah pusat meminta lahan itu buat area kerja. Oleh karenanya, otomatis ada pembebasan di sepanjang tanggul yang akan diperbaiki,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala BBWS Citarum, Bastari menuturkan, akan menyusun langkah-langkah yang tidak hanya penanganan darurat, atau sementara. Melainkan, kedepannya diusahakan perbaikan tanggul secara permanen. Dirinya berharap, ada komitmen dari pemerintah daerah, semacam membuat perjanjian kerjasama, baik dari sisi pendanaan maupun lainnya.

“Kami akan usulkan 49 titik tanggul kritis di Kabupaten Bekasi, agar bisa dipermanenkan,” terangnya usai meninjau tanggul Sungai Citarum.

Lanjut Bastari, perbaikan tanggul masih secara darurat. Sebenarnya, perbaikan tanggul darurat ini, ditargetkan selesai dalam waktu dua minggu, tapi karena debit air Sungai Citarum sempat tinggi, pengerjaan jadi terhambat. (pra)