RADARBEKASI.ID, JAKARTA-PT Pegadaian terus berupaya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan dengan selalu membantu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, mulai dari memenuhi kebutuhan sehari-hari, memenuhi kebutuhan modal kerja, hingga sarana berinvestasi.
Demikian diungkapkan oleh Pimpinan Alim Sutiono, Pimpinan Wilayah Kanwil VIII Jakarta 1 PT Pegadaian, dalam webinar Akselerasi Informasi untuk Solusi Keuangan Masyarakat Bersama Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1, yang digelar JagatBisnis.com, Selasa (15/2/2022).
Keberadaan Pegadaian yang telah hadir sejak tahun 1901 hingga tahun 2022, membuktikan bahwa Pegadaian sangat dibutuhkan masyarakat, sehingga dapat eksis selama 121 tahun.
Pegadaian Kantor Wilayah VIII Jakarta 1 sendiri meliputi wilayah operasional yang meliputi Area Senen yang meliputi Jakarta Pusat, Area Jatiwaringin yang mencakup Jakarta Timur dan Kota Bekasi, Area Kramat Jati yang meliputi Jakarta Timur, Area Bekasi yang meliputi Bekasi dan Karawang, dan Area Bogor yang meliputi Bogor dan Depok.
“Di wilayah tersebut, saat ini terdapat 55 kantor cabang, dan 376 outlet yang siap melayani masyarakat,” ujar Alim Sutiono, Pimpinan Wilayah Kanwil VIII Jakarta 1 PT Pegadaian.
Dalam melayani masyarakat, Pegadaian memaksimalkan beragam produk yang dimiliki, mulai dari Gadai, Tabungan Emas, Arrum Haji sebagai Pembiayaan Porsi Haji, Cicilan Kendaraan, dan masih banyak lagi. Dari beberapa produk tersebut, beberapa produk yang masih menjadi andalan adalah Gadai dan Tabungan Emas.
Sesuai layanannya, Gadai yang memiliki tagline “mengatasi masalah tanpa masalah” menjadi solusi keuangan bagi masyarakat menengah ke bawah, karena sangat fleksibel dengan berbagai agunan dapat digunakan, mulai dari emas, BPKB dan Sertifikat, hingga beragam peralatan elektronik seperti TV, Laptop, dan Smartphone.
Sementara Tabungan Emas, menjadi produk andalan karena lahir untuk memenuhi kebutuhan investasi modern. Menabung emas sendiri menawarkan beragam value seperti; mudah dilakukan dengan aplikasi Pegadaian Digital, nilainya yang terus meningkat, mudah dicairkan, dan terjamin karena dikelola oleh perusahaan milik negara.
Beragam keunggulan tersebut tentu saja menjadi solusi keuangan masyarakat yang sangat tepat. Alim mengakui, masih banyak masyarakat yang belum teredukasi sehingga masih banyak yang memilih jasa gadai yang lain, bahkan tidak sedikit yang terjerat Pinjaman Online (Pinjol). Untuk itu Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1, terus menggencarkan sosialisasi dengan bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah setempat, mulai dari pemerintah kota dan kabupaten hingga kelurahan bahkan komunitas.
Namun demikian, upaya tersebut bukan tanpa tantangan. Masih banyaknya masyarakat yang memilih gadai swasta dan pinjol, menunjukkan masih banyaknya masyarakat yang belum terlayani menjadi tantangan terbesar. Selain itu Pegadaian juga harus terus menghadirkan produk yang mudah dijangkau oleh masyarakat, mulai dari akses ke produk, literasi, hingga kemampuan masyarakat.
“Tantangannya kami harus mensosialisasikan lebih masif lagi. Tapi secara literasi hari ini sudah 40 % di masyarakat, dan peningkatan nasabah sudah 20% setiap tahun,” ungkap Alim.
Tantangan lainnya adalah, ternyata di tiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga pendekatan tidak dapat dipukul rata, tapi menyesuaikan dengan kearifan lokal daerah masing-masing. Perbedaan itu mulai dari mayoritas mata pencaharian masyarakat tiap-tiap daerah, yang berpengaruh produk yang dibutuhkan, dan kemampuan membayar pinjaman.
Dalam kesempatan yang sama, Tinggi Pardomuan, Deputi Area Bekasi mengungkapkan, di Bekasi banyak masyarakat yang berprofesi sebagai pengusaha, tinggal di pemukiman dan masyarakat petani. Untuk masyarakat petani, dibutuhkan pendekatan dengan produk khusus seperti RTT gadai sertifikat tanah, dimana nasabah tidak perlu mengangsur setiap bulan.
Masih dalam kesempatan yang sama, Ferry Hariawan, Deputy Area Jatiwaringin, yang sebagian masyarakatnya tinggal di perkotaan, melakukan pendekatan berbeda dalam menggaet masyarakat untuk mau berinvestasi Tabungan Emas, yaitu menggandeng yayasan dan komunitas yang bergerak di bidang dakwah untuk menawarkan produk Arrum Haji.
“Kami juga menggandeng pengusaha toko emas, untuk menawarkan pembelian emas dengan sistem pembiayaan Pegadaian,” ujar Ferry.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1 berhasil mencatatkan kinerja positif kendati dalam masa pandemi. Adapun kinerja bisnis tahun 2021 antara lain, jumlah outstanding loan (OSL) sebesar Rp4,76 triliun, tercapai 88,15% dari target tahun 2021. Di tahun ini, Kanwil VIII Jakarta memiliki target OSL Rp5,73 triliun.
Dilihat dari sisi jumlah nasabah, hingga 2021 Kanwil VIII Jakarta 1 memiliki nasabah 1.668.272, jumlah tersebut tercapai 105,14% dari target 1.586.670. Dari jumlah tersebut, Kanwil VIII Jakarta 1 juga berkontribusi 8,88% total nasabah Pegadaian secara nasional yang mencapai 18 juta per 30 Juni 2021.
“(Secara nasional) jumlah nasabah Pegadaian tumbuh di atas 20 persen per tahun,” tutup Alim. (*/)