RADARBEKASI.ID, BEKASI – Belum selesai aksi mogok perajin tahu-tempe karena melambungnya harga kedelai, pedagang daging juga bersiap melakukan aksi yang sama karena kenaikan harga daging yang dinilai tak wajar.
Kenaikan harga bahkan mencapai puluhan ribu. Harga daging yang biasa dijual Rp 115 ribu per kilogram kini naik hingga Rp 150 ribu. Kenaikan sudah terjadi sejak awal tahun dan terus merangkak hingga sekarang.
Kondisi ini membuat pembeli daging di pasaran menurun, serta menambah beban sejumlah pedagang makanan olahan daging seperti rumah makan atau restoran hingga pedagang bakso.
Di sisi lain, pedagang mengeluhkan sejak naiknya harga daging jumlah pembeli menurun. “Ya kalau sekarang kita jualan daging dengan harga tinggi sedikit pembeli.
Sekarang kita jual per kilogram dari harga 130 sampai 140 ribu. Banyak warga mengurangi pembeliannya sehingga menurun penjualan kita. Kita ingin ada solusi dari pemerintah agar harga daging kembali normal. Jualan kembali normal,” ujar Ali (43) pedagang daging di Pasar Baru Bekasi.
Terpisah, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Kota Bekasi, Lukman Saputra mengatakan, kenaikan harga hampir menyeluruh utamanya di Jabodetabek.
Menurutnya, kenaikan terjadi karena sapi impor dari Australia mengalami kenaikan sehingga impor berkurang dan terjadi lonjakan harga.
“Se Jabotabek harga daging per kilogramnya mencapai Rp135 sampai Rp 150 ribu. Begitupun di Kota Bekasi,” katanya.
Kenaikan harga daging, lanjut dia, sudah terjadi di awal tahun, namun tidak terlalu parah seperti saat ini. Terlebih kenaikan ini juga dikhawatirkan berimbas pada persiapan jelang Ramadan. Selain kenaikan harga, kelangkaan pasokan daging jelang Ramadan juga dikhawatirkan pedagang.
Pihaknya mengancam akan menghentikan penjualan jika harga daging tak kunjung turun. “Rencana kita akan mogok berjualan ya. Itupun kalau harga tidak turun. Kalau ada keputusan dari Pemerintah, harga turun kita tidak akan mogok berjualan,” ucapnya.
Diakuinya, jika pedagang mogok otomatis banyak yang terdampak, seperti usaha rumah makan, restoran hingga pedagang bakso dan lainnya.
Saat ini pedagang terpaksa tetap berjualan dengan mengurangi stok karena minimnya pembeli. Mereka terpaksa tetap berjualan meski harga tak terjangkau terpenting kebutuhan rumah tangga terpenuhi.
“Jualan salah ga jualan salah. Mau tidak mau harus berjalan meski untung sedikit tetap dijalani. Untuk bertahan hidup. Tetapi rencana untuk mogok berjualan tetap akan kita lakukan jika tidak ada tindakan dari pemerintah,”tegasnya.
Mereka berharap pemerintah turun langsung ke lapangan melihat kondisi pedagang. ”Jangan hanya duduk di ruang kerja saja. Lihat tempat potong lihat pedagang kenapa, ada apa, harga daging bisa naik. Biar bisa tau kondisi di lapangan. Kita tunggu keputusan pemerintah. Kalau hari ini tetap harga tidak turun terpaksa kita akan mogok,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Tedi Hafni Tresnadi, membenarkan adanya kenaikan harga daging di pasaran. Harga daging yang awalnya Rp 115 ribu menjadi Rp 135 ribu dan dari harga Rp120 ribu menjadi Rp 140 ribu.
Di satu sisi, sejumlah barang kebutuhan juga mengalami lonjakan harga seperti kedelai, cabai dan masih belum stabilnya pasokan minyak goreng.
“Ya apalagi daging impor, salah satu yang banyak impor dari Australia. Mungkin ada faktor-faktor lainnya yang menyebabkan harga daging naik,” katanya.
Biasanya kata dia, kondisi cuaca di Negara yang melakukan impor bermasalah, sehingga pasokan berkurang dan permintaan tinggi. Kondisi itu menyebabkan kenaikan harga , terlebih mendekati bulan puasa.
Terkait rencana mogok sejumlah pedagang, Disdagperin meminta pedagang untuk tetap berjualan, karena selain berimbas ke pedagang juga pembeli.”Kami pemerintah inginya harga normal-normal saja. Kita akan mencoba melakukan komunikasi dengan Pemerintah pusat agar harga daging kembali normal. Dalam waktu dekat ini kita akan komunikasi dengan Kementerian terkait. Mudah-mudahan ada solusi yang diberikan kepada pedagang daging. Kita harap semua harga kembali normal,” tukasnya. (pay).











