Berita Bekasi Nomor Satu

Program Kampus Mengajar Bantu Atasi Learning Loss

ILUSTRASI: Sejumlah mahasiswa Universitas Bina Insani mengikuti kuliah tatap muka. Program Kampus Mengajar telah memberikan banyak manfaat. Salah satunya membantu mengatasi learning loss akibat pembelajaran jarak jauh. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Sejumlah mahasiswa Universitas Bina Insani mengikuti kuliah tatap muka. Program Kampus Mengajar telah memberikan banyak manfaat. Salah satunya membantu mengatasi learning loss akibat pembelajaran jarak jauh. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program Kampus Mengajar  telah memberikan banyak manfaat. Salah satunya membantu mengatasi learning loss akibat pembelajaran jarak jauh.

Kepala LLDIKTI Wilayah IV M. Samsuri mengatakan, program Kampus Mengajar yang dilanjutkan pada tahun ini telah memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa.

Dengan program ini dapat mengasah softskill, membangun kebhinekaan, serta membantu pelajar untuk mengurangi learning loss atau hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa.

“Manfaatnya cukup banyak sekali untuk mahasiswa, apalagi di masa pemulihan pasca pandemi ini. Learning loss yang terjadi dapat dibantu melalui program Kampus Mengajar,” ujar M. Samsuri.

Selain itu, lanjut dia, pembelajaran berbasis problem solving atau penjelasan lengkap juga akan didapatkan mahasiswa melalui program Kampus Mengajar angkatan ketiga ini.

“Selain bisa membantu pelajar mengurangi learning loss nya, secara otomatis mahasiswa juga akan mendapatkan pembelajaran berbasis problem solving nyata melalui program ini,” imbuhnya.

Saat ini, diakui, LLDIKTI belum mendata secara sistematis melalui data pusat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait jumlah siswa di wilayah IV yang saat ini sedang mengikuti program Kampus Mengajar.

“Kami belum mendata secara sistematis, karena dari kementeriannya juga belum mengelompok jumlah per wilayah masing-masing,” jelasnya.

Sementara, Wakil Rektor 1 Universitas Bina Insani Shalahuddin menyampaikan, bahwa mahasiswanya sejak awal ikut serta program Kampus Mengajar.

“Di program Kampus Mengajar angkatan ketiga, kami memiliki satu mahasiswa yang sedang menjalankan tugasnya di wilayah Cikarang. Sebelumnya di angkatan pertama ada 1 mahasiswa dan di angkatan kedua tidak ada mahasiswa kami yang mendaftar,” jelasnya.

Menurutnya, mahasiswanya lebih tertarik untuk menjalankan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat serta Pertukaran pelajar. Sehingga untuk program Kampus Mengajar, hanya sedikit mahasiswa yang mendaftar.

“Mahasiswa kami lebih tertarik ikut program Magang dan Pertukaran Pelajar. Jadi memang untuk program Kampus Mengajar masih sedikit sekali yang daftar,” pungkasnya. (dew)