RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Seorang perempuan S (47) pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi di RSUD Chasbullah Abdul Madjid dikabarkan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 5 gedung F5 di Jalan Mayor Oking, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jumat (4/3). Diduga yang bersangkutan depresi.
Salah satu saksi dari pihak keamanan di lokasi kejadian menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (4/3) malam korban tewas dengan mengenaskan di tembok pembatas antara gedung F dengan area parkir.
“Pasien berinisial S (47) tersebut juga diduga merupakan pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi atau pengobatan di RSUD. Ia melarikan diri dari ruangannya dan akhirnya ditemukan tewas mengenaskan di tembok pembatas dengan posisi tersangkut,” katanya kepada awak media, Selasa (8/3).
Selain itu, kejadian berawal ketika perawat sedang bertugas jaga malam dan hendak memberikan obat malam kepada pasien sekitar jam 23.00. Saat memasuki ruangan atau kamar pasien, ternyata pasien sudah tidak ada di ruang isolasi serta di kamar mandi juga kosong. Karena tidak ada di kamar, kemudian pihak keamanan menghubungi perawat bahwa ada pasien yang meninggal di atas tembok pembatas.
“Saat dilakukan pengecekan bahwa benar. Jendela kamar dari pasien, yakni ruang isolasi sudah terbuka. Dugaan pasien lompat dari lantai 5 gedung F hingga tewas tersangkut di tembok,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, korban dirawat di RSUD Chasbullah Abdul Majid gedung F Lt.5 No.503 sejak 27 Februari 2022. Pasien juga diketahui kerap marah-marah, gelisah dan memiliki riwayat penyakit epilepsi.
Kasus tewasnya pasien Covid-19 yang melompat dari gedung F lantai 5 kini ditangani Polsek Bekasi Timur. Kapolsek Bekasi Timur, AKP Rushit Malaka membenarkan bahwa ada pasien yang melompat dari lantai 5 gedung F di RSUD CAM hingga tewas.
“Benar ada kejadian itu. Usai kejadian pihak dari keluarga langsung membawa dan menerima jenazahnya,” katanya saat dikonfirmasi.
Ia juga mengaku, bahwa pasien Covid-19 yang Isoman lompat dari gedung dirinya tidak bisa mengatakan bahwa pasien itu memiliki latar belakang memiliki kejiwaan atau depresi.
“Saya tidak bisa mengatakan itu ya. Dan itu hanya bisa disampaikan pihak RSUD CAM,” ucapnya.
Menurutnya, tidak ada olah TKP karena keluarga pasien yang tewas itu sudah menerima. Tetapi pemeriksaan tetap dilakukan oleh pihaknya. Bahwa tidak ada indikasi kekerasan.
“Intinya pasien yang tewas itu murni lompat atau menjatuhkan diri sendiri dari lantai 5. Menurut saksi-saksi yang kita tanyakan saat dilakukan pemberian obat pasien sudah tidak ada di kamar kemudian ditemukan sudah tak bernyawa di atas tembok,” ungkapnya.
Terpisah, Dirut RSUD CAM Kusnanto saat dikonfirmasi terkait peristiwa ini, belum berkomentar. Saat dihubungi tidak menjawab. (pay)