RADARBEKASI.ID, BEKASI – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP ) Kota Bekasi menyegel sementara Gladiator Studio Coffee yang berada di wilayah Grand Galaxy, Jakasetia, Kota Bekasi, Senin (21/3).
Kuncoro Hario Fajar selaku PPNS Satpol PP Kota Bekasi mengatakan, penyegelan ini karena kasus kerumunan konser musik yang di gelar di Gladiator Studio Coffe tanpa surat izin dari kepolisian.
“Ada izin keramaian dari Kelurahan saja, kalau dari kepolisian gak ada, yang saya lihat cuma kelurahan saja,” ujar Kuncoro kepada Radar Bekasi, senin (21/3).
Diketahui Gladiator Studio Coffe bukan milik artis Vicky Prasetyo, melainkan hanya menjadi base camp untuk Band Kudeta.
“Bukan punya bang Vicky, ini punya saya, jadi saya izinin kudeta ngebuka basecamp dan anak-anak suka nongkrong disini,” ujar Cakrabarani (33), Gitaris Kudeta sekaligus Owner dari Gladiator Studio and Coffee kepada Radar Bekasi, Senin (21/3).
Adapun konser musik yang digelar bukan dari pihak Gladiator Studio Coffee, melainkan dari Outsider Bekasi dalam rangka Solidaritas untuk JRX.
“Kalau event itu kita hanya penyedia ya, jadi panitia nya dateng pengen bikin yaudah. Kita juga membalas budi lah sama si jerinx, karena jerinx pernah membantu kita (Kudeta) waktu tour bali di tempatnya dia, jadi pas dia pengen ngebuat di tempat kita ya kenapa enggak. Tapi kan ekspektasi nya ga serame ini,” tuturnya.
Diketahui konser yang diselenggarakan free hanya donasi seikhlasnya saja, dan pengunjung yang hadir sekitar 800 orang. “Iyaa, tapi donasi, waduh kita nih gak ada checker ya, kalo estimasi sih, ada lah 800 orang,” tegas Cakra.
Cakra pun menambahkan untuk perizinan sudah dilakukan ke Kelurahan, karena di Kelurahan sendiri sudah ada keterangan izin keramaian nya.
“Kelurahan udah ada izin, kalau dari kepolisian kita gak ada, karena kalau disini sudah ada keterangan surat izin keramaian nya, dan kita gak ekspektasi rame banget, kita juga tiap Minggu ada acara, jadi kita rasa ini acara musik biasa,” lanjutnya.
Himbauan pun sudah dilakukan oleh pihak panitia, karena membludaknya pengunjung menjadi tidak bisa mengontrol prokes. “Iya, tetap kita siapkan hand sanitizer juga, karena membludak aja jadi ga kontrol,” ucapnya.
Dari acara tersebut mengakibatkan salah satu pintu kaca ruko pecah dikarenakan pengunjung diduga mabuk dan melemparkan batu ke pintu kaca ruko.
“Awalnya itu saya posisi lagi nonton di atas sambil rebahan, setengah satu kejadiannya setelah beres konser, selesai konsernya setengah 11 jam, kejadian disini jam setengah 1, itu orang-orang sisaan, anak-anak punk metal yang disini duduk-duduk nongkrong di depan ruko kita, setelah gatau mereka gimana ya, mabok ya, dia sesama mereka berantem, terus lempar pake batu, itu ada bata,” ujar David (25), warga yang menjaga ruko di depan Gladiator saat diwawancara Radar Bekasi, Senin (21/3).
Lanjut David, pihaknya mengaku kaget dengan diselenggarakannya acara tersebut, karena ia tidak mengetahui acara yang diselenggarakan oleh pihak Gladiator Studio Coffee sebelumnya.”Iya kaget, jujur nggak ada pemberitahuan dari pihak Gladiator,” ucapnya.
“Nggak ada, nggak ada pemberitahuan sama sekali dari pihak Gladiator,” lanjutnya.
Adapun dari penyegelan sementara ini tidak diketahui sampai kapan, menunggu atensi dari pihak pemiliknya coffee yang diundang ke kantor untuk klarifikasi masalah ini. “Intinya kalau mereka bikin surat pernyataan dan permohonan, ditempuh ya kaya masalah perizinan sudah semua kan, untuk kesalahannya mungkin kalau rencananya akan di sidang yustisi,” tutupnya. (cr1).











