RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polres Metro Bekasi, masih kesulitan mengungkap kasus tewasnya seorang karyawati asal Kebumen, bernama Iska Nur Rohmah (22), yang ditemukan sudah tergeletak bersimbah darah, di Jalan Gang Pelor, Kampung Tegal Gede, RT 02/06, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (22/3).
Menurut keterangan pemilik sebuah warung makan yang ada di dekat lokasi kejadian, Timan (51), dirinya sempat melihat terduga pelaku pembunuhan. Kata Timan, satu dari dua orang terduga pelaku yang berboncengan sepeda motor jenis Honda Beat standar pabrikan itu, mengenakan kaos lengan pendek bercorak garis-garis hitam putih.
“Ciri-cirinya dua orang bawa motor Beat dan menggunakan helm, bawanya kencang, knalpot asli dan lampu nyala. Yang satu pakai kaos lengan pendek garis-garis, ada warna putihnya dan hitamnya. Kelihatan dua-duanya masih bocah, tingginya kurang lebih sama,” tuturnya saat ditemui di warung miliknya.
Sayangnya, pada saat itu Timan mengaku, takut menghentikan laju kendaraan para pelaku saat melarikan diri. Selain sepeda motor pelaku melaju kencang, ia juga khawatir akan keselamatannya, sebab para pelaku membawa senjata tajam (sajam).
“Saya takut pelakunya bawa pistol, karena dulu sempat ada pelaku maling motor yang bawa pistol, dan di Tempat Kejadian Perkara (TKP, Red) nggak ada lampu,” bebernya.
Sementara itu, tunangan korban, Ardiansyah Candra Febriawan (21) yang berada di rumah kontrakan tidak jauh dari TKP, mendengar suara jeritan korban meminta tolong. Namun saat dihampiri, korban sudah dalam kondisi tergeletak bersimbah darah.
“Pacarnya itu lari dari kamar, begitu dengar korban teriak- teriak minta tolong,” ujarnya.
Salah satu warga di lokasi, Hendi (65) menyampaikan, penemuan jasad korban terjadi sekitar pukul 05.15 WIB. Kala itu, Hendri yang hendak mandi, mendengar suara teriakan wanita meminta tolong. Akan tetapi, ketika disambangi, korban tersebut sudah dalam posisi duduk, dengan darah yang memenuhi tubuhnya.
“Saat lagi mandi, ada yang teriak-teriak minta tolong sambil menyebutkan saya dibacok celurit. Tak lama saya hampiri, dia (korban,Red) langsung tergeletak sudah tak sadarkan diri,” jelasnya.
Hendi menduga, wanita muda tersebut dibacok oleh dua Orang Tak Dikenal (OTK). Dugaan tersebut, karena kedua orang tidak dikenal itu melarikan diri menggunakan sepeda motor, saat warga mencoba mendatangi suara teriakan minta tolong korban.
Diketahui, korban baru dua bulan terakhir menempati rumah kontrakan, yang hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari lokasi peristiwa tersebut.
Seperti yang diutarakan pengurus rumah kontrakan tempat tinggal korban, Weng, Iska Nurrohmah menempati kamar nomor 30 lantai dua.
“Baru dua bulan tinggal di sini, kayaknya merantau ke sini,” ungkapnya.
Korban terkenal tertutup, aktivitasnya saat libur bekerja sebatas mencuci baju dan menjemurnya di depan kamar rumah kontrakan. Sehingga tidak banyak yang tahu permasalahan yang dialami korban.
“Biasanya kalau ketemu lagi libur, paling saat nyuci baju terus jemur baju,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyampaikan, dari hasil identifikasi, diketahui korban bernama Iska, warga Kebumen, Jawa Tengah. Korban baru bekerja tiga bulan di salah satu perusahaan di kawasan Jababeka. Saat kejadian, korban akan berangkat kerja, dengan berjalan kaki ke titik penjemputan.
Berdasarkan keterangan saksi, sebelumnya korban masih sempat berdiri dan kemudian duduk hingga jatuh terlentang. Diduga karena banyak mengeluarkan darah, akhirnya menghembuskan napas terakhir di lokasi dengan luka bacok di bagian punggung, yang tembus mengenai ulu hati sebelah kanan.
“Luka di bagian punggung mengenai ulu hati sebelah kanan, sehingga korban banyak mengeluarkan darah, dan meninggal di tempat kejadian akibat luka bacok,” ucapnya.
Gidion menjelaskan, pihaknya akan terus mendalami kasus pembacokan yang diduga dilakukan oleh dua orang tersebut. Ia juga memastikan, motifnya bukan pembegalan.
“Dari TKP, pelaku dua orang berboncengan sepeda motor. Yang jelas, motifnya bukan begal, namun coba dalami lagi,” tutupnya.
Jasad korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, untuk kepentingan autopsi dan penyelidikan. (pra)











