Berita Bekasi Nomor Satu

Sekolah Swasta Tak Antusias Ikut Serta PPDB Online

ILUSTRASI: Siswa melakukan pendaftaran sekolah di SMK Bistek. Sejumlah sekolah swasta tak antusias ikut serta dalam sistem PPDB Online tahun ajaran 2022/2023 yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.  DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah sekolah swasta tak antusias ikut serta dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) Online tahun ajaran 2022/2023 yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Pasalnya berdasarkan sebelumnya, sistem penerimaan siswa baru secara daring itu belum menjanjikan bagi sekolah swasta. Seperti yang dirasakan oleh SMK Bhakti Bangsa.

“Tahun lalu memang diajak dan ada informasinya juga, tapi memang tidak berdampak banyak,” ujar Kepala SMK Bhakti Bangsa Jumran Waris kepada Radar Bekasi, Rabu (6/4).

Sehingga, sekolah swasta tetap berusaha mandiri untuk mencari peserta didik baru. Pada tahun lalu, sekolah ini tidak menerima satu pun siswa dari PPDB Online. Sedangkan dari PPDB mandiri mampu menerima 28 siswa.

“Kita tetap berjuang sendiri mencari siswa dengan cara menyebarkan formulir pendaftaran. Jadi memang sistem ini belum menjanjikan untuk kami sekolah swasta,” tuturnya.

Dengan kondisi itu, sekolahnya kemungkinan tidak ikut serta lagi dalam sistem PPDB Online tahun ajaran 2022/2023. “Kemungkinan tidak mau ikut lagi, karena dampaknya juga tidak ada,” katanya.

Hal senada disampaikan Kepala SMP PGRI II Kota Bekasi Ma’mun Murod. Ia mengungkapkan, tidak ada dampak yang signifikan dari bergabungnya sekolah swasta dalam sistem PPDB Online.

“Sebenarnya tidak ada bedanya, kita cuma pengin sistem PPDB dikembalikan pada lima tahun yang lalu. Dimana tidak ada penambahan jumlah peserta didik per kelas dan tidak ada siswa gaib,” ujarnya.

Menurutnya, penerimaan siswa lebih banyak melalui PPDB mandiri ketimbang sistem tersebut. Senada, sekolah ini pun tidak menerima satu siswa lewat PPDB Online. Sementara dari PPDB mandiri menerima 15 siswa.

Sementara Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly menambahkan, mekanisme PPDB Online bukan menjadi jalan terbaik bagi sekolah swasta.

“Selama sistem dan aturan PPDB masih melanggar ketentuan hal ini sia-sia,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, beberapa laporan dari yayasan mengenai keikutsertaan sekolah swasta dalam PPDB Online, rata-rata hasilnya tidak berdampak cukup signifikan.

“Laporan sekolah yang sudah coba ikut tahun lalu memang tidak ada pengaruh besar, tidak tahu untuk tahun ini bagaimana respon sekolah untuk ajakan tersebut,” pungkasnya. (dew)