Berita Bekasi Nomor Satu

Disdik Ajukan 888 Guru Formasi PPPK 2022

ILUSTRASI: Guru SMPN 28 Kota Bekasi mengajar di kelas. Disdik Kota Bekasi mengajukan 888 guru formasi PPPK 2022 ke pemerintah pusat. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengajukan 888 guru formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2022 ke pemerintah pusat. Guru yang diusulkan berasal dari jenjang SD dan SMP.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian Disdik Kota Bekasi Yanti Mariawati menjelaskan, pihaknya telah mengajukan 888 guru formasi PPPK ke pemerintah pusat melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD). Rinciannya, 638 guru SDN dan 250 guru SMPN.

“Kami mengajukan 888 guru tapi akan disesuaikan kembali oleh pusat dengan kuota yang tersedia,” ujar Yanti kepada Radar Bekasi, Rabu (13/4).

Ia menyebut, kebutuhan guru di Kota Bekasi cukup besar. Pasalnya, setiap tahun terdapat ratusan tenaga pendidik dari berbagai satuan pendidikan memasuki pensiun alias purna tugas.

“Kota Bekasi itu setiap tahun banyak guru yang pensiun, makanya kekosongan guru di Kota Bekasi juga banyak banget,” ucapnya.

Berdasarkan data, pada tahun ini terdapat 2.257 kekosongan guru di tingkat Kota Bekasi. Rincinya, 1.853 guru SDN dan 404 guru SMPN. Sehingga beberapa guru harus merangkap satu bahkan dua mata pelajaran sekaligus.

“Kekosongannya memang cukup banyak, dari kekosongan ini kami tidak bisa mengangkat atau menggaji guru honorer. Jadi kami Disdik hanya menunggu dari pusat saja,” katanya.

Yanti berharap kekosongan guru yang terjadi saat ini bisa cepat terpenuhi. Dengan demikian, pelayanan pendidikan di Kota Bekasi dapat berjalan dengan maksimal.

Sementara, Kasubid Pengadaan Mutasi dan Pemberhentian Aparatur Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Hanafi menyampaikan, bahwa saat ini pihaknya belum mengetahui kuota yang tersedia untuk rekrutmen PPPK.

“BKPSDM belum bisa menyampaikan berapa kuota rekrutmen PPPK tahun ini, karena belum ada keputusan pasti dari Menpan,” ucapnya.

Saat ini pihaknya baru menerima ajuan rekrutmen PPPK dari Disdik. Selanjutnya pihaknya akan mengakukan ke pemerintah pusat terkait pengadaan kuota.

“Nanti keputusan berapa banyak kuota yang diberikan Menpan, ya kita masih menunggu itu,” pungkasnya.

Sementara, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) periode 2022. Total formasi yang dibuka sebanyak 758.018 orang.

Dari jumlah tersebut, pemerintah daerah baru mengusulkan sebanyak 17,3 persen atau 131.239 formasi, termasuk Guru Agama, Guru Seni Budaya, Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), dan Guru Kelas TK.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Syahril mengatakan, pihaknya bersama-sama Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), Kemenkeu dan Kemendagri akan melanjutkan koordinasi dengan pemerintah daerah. Diharapkan, usulan formasi bisa ditambah.

“Saat ini sedang menunggu terbitnya aturan mekanisme baru seleksi PPPK untuk kita sosialisasikan dan koordinasikan dengan seluruh pemda sesegera mungkin. Ini kami lakukan supaya bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada tahun 2021 dan tidak terjadi lagi pada 2022 sehingga proses rekrutmennya menjadi lebih baik,” ujar Iwan.

Salah satu penyempurnaannya, kata Iwan adalah formasi untuk tahap ketiga pada 2021 tetap ada, dan akan digabungkan dengan formasi tahun 2022. Sehingga total formasi yang tersedia tahun 2022 sebesar 970.410.

“Formasi ketiga tahun 2021 tidak akan hilang, tetap ada dan akan digabungkan dengan formasi 2022,” jelasnya. (dew/jpc)