Berita Bekasi Nomor Satu

Mafia Migor yang Ditetapkan Tersangka oleh Kejakgung, Pabriknya di Bekasi Sempat Disambangi Kapolri

General Affairs PT Mieke Oleo Nabati Industries, Togar Sitanggang, Rabu 16 Maret 2022 lalu. Foto pay/RADARBEKASI.ID

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kejaksaan Agung (Kejakgung) resmi menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO). Satu dari empat tersangka tersebut, pabrik minyak goreng merek Sunco yang berada di Jalan Raya Narogong, Kota Bekasi sempat dikunjungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo medio Maret 2022 lalu.

Kepala Kejakgung ST. Burhanuddin mengumumkan penetapan empat tersangka tersebut, Selasa (19/4). Satu tersangka Indrasari Wisnu Wardana (IWW) dari pihak Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan tiga tersangka lain berasal dari pihak swasta.

Tiga tersangka dari pihak swasta itu: Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Parulian Tumanggor (PT), senior manager corporate affairs Permata Hijau Group, Stanley MA (SMA) dan Togar Sitanggang (TS), general manager bagian general affairs PT Musim Mas Group.

Keempatnya disebut oleh ST. Burhanuddin telah menyebabkan kerugian perekonomian negara. “Perbuatan para tersangka telah menimbulkan kerugian perekonomian negara atau mengakibatkan kemahalan serta kelangkaan minyak goreng dan menyulitkan kehidupan rakyat,” terang Burhanuddin dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (19/4).

Satu diantara tersangka swasta tersebut, TS, pabrik minyak gorengnya yang berada di Jalan Raya Narogong, Bekasi sempat disambangi Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo pada medio Maret 2022 lalu. Pabrik ini merupakan salah satu minyak goreng dengan brand ternama, Sunco.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat mengunjungi pabrik minyak goreng Sunco, PT Mieke Oleo Nabati di Jalan Raya Narogong, Kota Bekasi, Rabu 16 Maret 2022 lalu. Foto Raiza Septianto/RADARBEKASI.ID

 

Ketika itu, kepada wartawan, TS yang juga GM Corporate Affairs PT Mikie Oleo Nabati Industri (Musim Mas Group) mengklaim tidak ada kelangkaan migor dan produksi migor di pabriknya berjalan normal, baik sebelum dan sesudah adanya kebijakan dari pemerintah terkait Domestic Market Obligation (DMO) maupun Domestic Price Obligation (DPO).

“Yang pasti tadi kita sudah sampaikan dan juga kita berikan data-datanya bahwa justru di bulan Februari itu boleh dibilang volume yang tertinggi yang pernah kita lakukan, jauh di atas yang di bulan Januari. Maret sekarang masih berjalan tapi semoga juga angka di Maret nanti volume Maret tuh hampir sama dengan yang di Februari,” kata Togar usai dikunjungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (16/3).

Ia juga mengakui saat itu, penjualan pada bulan Januari, sekitar 3 juta liter, pada Februari 5,9 juta liter, tapi sampai dengan Maret, kombinasi kemasan dengan curah sudah sekitar 1,7 juta liter. (pay)