Berita Bekasi Nomor Satu

Kantin Sekolah Belum Boleh Buka

BELAJAR: Sejumlah siswa SMPN 28 Kota Bekasi saat mengikuti pembelajaran tatap muka hari pertama setelah libur Lebaran. Kantin sekolah di Kota Bekasi belum boleh buka, meskipun PTM 100 persen sudah dilaksanakan oleh seluruh satuan pendidikan. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kantin sekolah di Kota Bekasi belum boleh buka, meskipun pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen sudah dilaksanakan oleh seluruh satuan pendidikan. Selain karena masih situasi pandemi Covid-19, larangan itu sebagai langkah pencegahan penyebaran hepatitis akut, khususnya bagi pelajar.

Dinas Pendidikan setempat telah menginformasikan hal itu kepada sekolah di wilayahnya. “Untuk kantin kami minta ke sekolah jangan dulu dibuka, sebelum benar-benar dinyatakan Covid-19 endemi. Karena PPKM kan juga masih berlanjut,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah kepada Radar Bekasi,  Kamis (12/5).

Selain itu, Disdik terus selalu mengingatkan kepada kepala sekolah, guru, dan pengawas untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) selama PTM berlangsung.

“Terkait dengan hepatitis ini, kita kan juga masih ibaratnya seperti masih dalam kondisi corona. Sehingga proses PTM kan masih harus tetap menjaga jarak dan pakai masker,” katanya.

Sementara, Kepala SMP PGRI II Bekasi Ma’mun Murod mengungkapkan, sekolahnya telah menerapkan PTM 100 persen dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Sekolah saya siswanya di bawah 200, jadi sudah bisa PTM 100 persen dengan penerapan prokes yang ketat,” ucapnya.

Lebih lanjut dirinya berharap, adanya hepatitis akut tidak lagi membuat siswa harus menjalankan sekolah secara daring. “Kita sih berharapnya jangan sampe daring lagi, tapi kita lihat nanti saja bagaimana kondisinya,” jelasnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMPN 28 Kota Bekasi Nining mengatakan, kegiatan di sekolah hanya pembelajaran. “Kami hanya melakukan kegiatan pembelajaran saja untuk fasilitas lain seperti kantin sekolah kami belum berani buka,” ujarnya.

Meskipun diakui, sebagian siswa dan pedagang menanti dibukanya fasilitas kantin sekolah. Pihaknya mengaku sebaiknya memang kantin tidak dibuka dahulu.

“Kami takut degan dibukanya kantin, anak-anak tidak terkendali. Lupa dengan jaga jarak, lupa menggunakan masker. Makanya semenjak diizinkan PTM sebelum puasa dan Lebaran, kami belum buka kantin,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Kepala SD Al-Alaq Kota Bekasi Zulfa. Ia mengungkapkan, aktivitas kantin belum kembali diizinkan di lingkungan sekolahnya.

“Kami belum membuka kantin untuk mengantisipasi kerumunan anak-anak,” ujarnya.

Pihaknya belum dapat memastikan pembukaan kantin sekolah. Dengan demikian siswa diminta untuk tetap membawa bekal dari rumah masing-masing.

“Saat ini siswa masih kami minta untuk membawa bekal, karena amannya saat ini ya seperti itu,” pungkasnya. (dew)