Berita Bekasi Nomor Satu

Penyebaran di Bekasi Timur Tertinggi

TUNJUKAN SAMPLE DARAH : Petugas medis menunjukan sampel darah usai rapid test di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi, Kamis (26/3). Hasil rapid test baru akan dikirim Jumat (27/3/2020) ke Provinsi Jawa Barat dan baru akan diketahui pada Sabtu (28/3/2020) .
TUNJUKAN SAMPLE DARAH : Petugas medis menunjukan sampel darah usai rapid test di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi, Kamis (26/3). Hasil rapid test baru akan dikirim Jumat (27/3/2020) ke Provinsi Jawa Barat dan baru akan diketahui pada Sabtu (28/3/2020) .

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kasus Covid 19  di Kota Bekasi terus bertambah menjadi 285 kasus. Dari 285 kasus tersebut, jumlah kasus di wilayah Kecamatan Bekasi Timur tercatat yang terbanyak, yakni 82 dengan 4 kasus terkonfirmasi positif dibandingkan 11 kecamatan lainnya. Selain itu, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif juga meningkat menjadi 19 kasus, dari jumlah satu hari sebelumnya sebanyak 15 kasus, (lihat grafis).

Kecamatan Bekasi Timur tercatat lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta. Dimana untuk wilayah Medansatria, jumlah kasus tercatat 20 kasus, Bekasi Barat 13 kasus, Pondok Gede 21 kasus, Jatisampurna 19 kasus, dan Pondok Melati 23 kasus.

Rapid Test dilanjutkan pada hari kedua kemarin, tes hari kedua dilaksanakan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan orang yang dianggap intens berinteraksi dengan masyarakat banyak, termasuk lurah dan camat. Hasil Rapid Test rencananya akan langsung dibawa dan diserahkan kepada Provinsi Jawa Barat, malam hari ini.

“Sampai saat ini perkembangan 280an, kemarin tidak ada peningkatan tetapi yang PDPnya ke positif meningkat. Dari 15 kemarin positif ke 19 sekarang,” terang Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi saat dijumpai di halaman Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Selatan Kota Bekasi.

Siang harinya, dilingkungan Stadion Patriot Chandrabhaga, nampak hilir mudik tenaga medis membawa hasil sampel yang telah diambil dari masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Situasi Stadion nampak lebih lengang dibandingkan hari pertama lalu.

Dijelaskan bahwa setelah ini, Pemerintah Kota Bekasi akan menyediakan 10 ribu alat tes PCR, alat ini dinilai lebih akurat. Ia mengaku, pihaknya telah memesan alat tersebut, tinggal menunggu alat yang dimaksud datang.

Hasil tes yang telah dilakukan sejak Rabu (25/3) lalu dipastikan sudah siap untuk diumumkan besok pagi, Sabtu (28/3). Hasil akan diumumkan secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil secara keseluruhan.

Rahmat meminta warganya menyadari bahwa DKI Jakarta sebagai epicentrum penyebaran Covid-19, bahwa penyebaran virus ini melalui interaksi antara satu manusia dengan manusia yang lainnya. Untuk wilayah DKI Jakarta, perusahan dan perkantoran telah dihimbau untuk tidak beraktivitas sementara ini, artinya masyarakat Kota Bekasi bisa untuk menahan diri tidak hilir mudik ke Jakarta.

Namun, faktanya setelah Rahmat sidak langsung ke terminal dan stasiun, pergerakan warga menuju DKI Jakarta masih cukup tinggi, mencapai angka 70 ribu orang setiap harinya. Ia mengaku tidak bisa melakukan langkah lebih ekstrim lagi, pasalnya himbauan sudah diberikan kepada masyarakat, tim war-war yang dibentuk untuk berkeliling dilingkungan warga sudah memberikan peringatan, surat edaran Wali Kota sudah diberikan, lantas tidak dapan menjamin warga berhenti bergerak ke Jakarta.

“Kalau 70.000 itu 20 persen bawa (virus) dapat dari Jakarta dibawa ke bekasi interkasi lagi ke bekasi, wah kan cilaka kita ,” tambahnya.

Langkah yang paling efektif adalah menghentikan aktivitas di Jakarta, menyetop semua aktivitas sementara ini dinilai lengkap yang paling baik untuk menahan warganya tidak bergerak ke Jakarta.

Sementara itu, hingga pukul 15:14 petang kemarin, data yang tertera di website Dinas Kesehatan (Dinkes) masih memuat data lama, kasus positif hingga pukul 15:14 masih 15 kasus. Sementara Wali Kota Bekasi sudah menyatakan ada penambahan sejak pukul 12:00 WIB sebelumnya.

Menanggapi ini, Ketua Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Sardi Effendi meminta Wali Kota untuk mengevaluasi kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) bidang data dan informasi Dinkes Kota Bekasi. Ia menilai Dinkes seharusnya lebih bertanggung jawab terhadap penyediaan data pada website yang telah disediakan.

“Nah ini kita meminta pak wali kota mengevaluasi SDM yang ada di bagian informasi dan data itu. Karena kalau ini tidak berbasis team work atau kerjasama, ini kan agak lambat update datanya,” ungkapnya.

Sardi juga mempertanyakan kesulitan Dinkes Kota Bekasi dalam hal penyajian data. Ia memperingatkan Dinkes untuk tidak gagap dalam hal ini, terutama dalam pelayanan kesehatan. Pasalnya, semua perangkat daerah disebut telah bersinergis dalam situasi ini. (Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin