Berita Bekasi Nomor Satu

Dosen Ajak Mahasiswa Aktif Berdiskusi

Ubhara
ILUSTRASI: Suasana halaman salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi pada masa pandemi Covid-19. Dosen mengajak mahasiswa aktif berdiskusi selama perkuliahan daring.
Ubhara
ILUSTRASI: Suasana halaman salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi pada masa pandemi Covid-19. Dosen mengajak mahasiswa aktif berdiskusi selama perkuliahan daring.

Radarbekasi.id – Dosen mengajak mahasiswa aktif berdiskusi selama perkuliahan daring (online). Hal itu dilakukan sebagai upaya menghilangkan rasa jenuh dan bosan selama pembelajaran jarak jauh karena pandemi Covid-19.

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) Eka Syafrina mengungkapkan, cara mengajar secara daring dan tatap muka sangat berbeda. Memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Menurutnya, perkuliahan daring terkendala dengan terbatasnya interaksi antara dosen dan mahasiswa. Belum lagi jika adanya gangguan jaringan. Kondisi itu membuatnya sebagai dosen merasa jenuh dan bosan dalam mengajar.

“Rasa jenuh dan bosan terhadap sistem perkuliahan online tentu menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi dosen pengajar, karena yang kita ajarkan ini adalah mahasiswa yang tentu punya karakteristik dan pemikiran yang kritis-kritis,” tutur Eka kepada Radar Bekasi, Selasa (16/6).

Untuk mengusir rasa jenuh dan bosan, sambung dia, dirinya memberikan materi yang mudah diserap oleh mahasiswa. Selain itu, menerapkan Focus Group Discussion (FGD) dalam kuliah daring. Dengan FGD, mahasiswa senantiasa aktif mengikuti perkuliahan serta lebih mudah memahami materi yang diterima.

“Setiap mata perkuliahan, saya akan fokus kepada diskusi. Karena dengan adanya diskusi mahasiswa dan dosen akan terus aktif untuk bertanya dan memberikan penjelasan,” tukasnya.

Hal senada disampaikan oleh Dosen Universitas Mercu Buana (UMB) Fajar Masya. Ia mengaku merasakan bosan seperti mahasiswa dengan perkuliahan daring ini.
“Karena dilakukannya perkuliahan online, target yang dituju juga tidak semuanya bisa dirampungkan. Alhasil dosen jadi overload untuk mengoreksi tugas mahasiswa,” tuturnya.

Untuk mensiasati rasa bosan, pada kuliah daring dirinya mengajak mahasiswa untuk aktif berdiskusi atau tanya jawab. Seperti membahas tugas atau materi kuliah.
“Menyiasati kebosanan ini, saya beberapa kali melakukan diskusi tatap muka secara online, karena disitu ada interaksi yang cukup baik antara saya dan mahasiswa,” ungkapnya.

Diketahui, sejak virus Corona mewabah, perkuliahan jenjang perguruan tinggi dilakukan secara daring. Kegiatan di kampus dibatasi guna mencegah penularan virus.

Hingga tahun akademik baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum mengizinkan perkuliahan tatap muka karena pandemi belum berakhir. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin