Radarbekasi.id – Sejumlah dosen Universitas Islam 45 Bekasi menjalankan program pengabdian masyarakat (Abdimas) melalui online atau dalam jaringan (daring). Seperti apa?
Jika pada umumnya kegiatan Abdimas dengan cara turun langsung ke warga, namun kali ini berbeda. Ya, sejumlah dosen Unisma berkolaborasi dengan dosen dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya), Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), Universitas Nasional (Unas) serta Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) melakukan Abdimas melalui daring. Kegiatan melalui workshop tersebut mengambil tema “Optimalisasi penggunaan Android untuk Peluang bisnis di masa Pandemi Covid-19”.
”Karena kita harus jaga jarak, maka kegiatan Abdimas ini dilakukan secara daring,” kata ketua tim Abdimas, Rahmadya Trias Handayanto.
Menurutnya, adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat virus Corona, mengharuskan masyarakat tinggal di rumah untuk memutus penyebaran virus. Namun, disisi lain masyarakat harus produktif untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Nah, perangkat HP Android yang telah dimiliki masyarakat belum dioptimalkan, sehingga perlu dilakukan edukasi akan penggunaannya. Senada dengan yang disampaikan oleh Turban, Lee, King, Chung (2000) dalam M Suyanto (2003), dengan adanya internet proses pemasaran dan penjualan di media sosial Aandroid dapat dilakukan kapan saja tanpa terikat ruang dan waktu.
“Apalagi di Kota Bekasi sebagai penopang Ibu Kota Jakarta, pelaku bisnis offline mau tidak mau harus paham bisnis online juga. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan masyarakat secara langsung yang terprogram pada kegiatan dosen,” paparnya.
Kegiatan pengabdian workshop daring yang dilaksanakan pada pertengahan Juni kemarin, diikuti 53 ibu-ibu komite SDIT Prestasi Cendikia Tambun Utara. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan melalui google meet tersebut.
Dia mengatakan, awal kegiatan adalah percepatan proses pertumbuhan kewirausahaan pada masyarakat, khususnya ibu rumah tangga di Bekasi dalam suasana pandemi ini. Tujuan secara umum, peserta mampu membuat peluang bisnis dari penguasaan Android yang sudah dimiliki.
Sementara tujuan secara khusus, peserta mampu meningkatkan penguasaan Android dengan baik dan dapat membuat bisnis sendiri, serta mampu membuat bisnis kecil untuk membantu para kerabat agar berbisnis dengan menggunakan Android. “Sedangkan tujuan jangka panjang peserta memiliki bisnis yang besar (e-commerce, seperti Shopee),” tegasnya.
Penyampaian materi melalui dua tahap, yakni konsep dan aplikasi. Tahap konsep, peserta diberikan pengetahuan dan penguatan fungsi HP Android, media sosial sebagai media promosi, meminimalkan risiko dan manajemen kepuasan pelanggan dalam bisnis daring. Tahap aplikasi atau praktik, peserta belajar mengenai pemanfaatan Ahopee, Android Selly, Canva, VlogU serta tahapan pembuatan website secara mudah untuk bisnis daring. (tim/mif)