Berita Bekasi Nomor Satu

Dewan Pendidikan dan BMPS Belum Terima Laporan

Program
ILUSTRASI: Dewan Pendidikan, Disdik, dan BMPS saat melakukan rapat di SMP PGRI Astra Insani Bekasi Utara, belum lama ini.Ist
Program
ILUSTRASI: Dewan Pendidikan, Disdik, dan BMPS saat melakukan rapat di SMP PGRI Astra Insani Bekasi Utara, belum lama ini.Ist

Radarbekasi.id – Dewan Pendidikan dan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) belum menerima laporan dari Dinas Pendidikan setempat mengenai hasil program penelusuran anak putus sekolah dari keluarga miskin.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzie mengaku, hingga kemarin pihaknya belum mendapatkan hasil laporan program itu dari Dinas Pendidikan (Disdik).

“Saya belum mendapatkan hasil laporan terbaru terkait dengan program penelusuran, Disdik belum memberikan informasi kepada Dewan pendidikan. Jadi kita juga belum tahu hasilnya seperti apa,” ujar Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzie kepada Radar Bekasi, Selasa (28/7).

Program yang disepakati oleh Disdik, Dewan Pendidikan dan BMPS ini sebagai solusi atas adanya 10 ribu lebih kursi kosong di sekolah swasta. Program itu mendata anak putus sekolah akibat tak diterima di sekolah negeri dan tak melanjutkan ke sekolah swasta pada tahun ajaran 2020/2021.

Anak yang terdata nantinya akan disalurkan oleh Disdik ke sekolah swasta. Sebelumnya Ali menyebut, penelusuran dilakukan mulai pada Kamis (23/7) lalu.

Kendati belum mengetahui hasilnya, Ali mengaku sudah mengkonfirmasi ke beberapa sekolah negeri terkait program bagi siswa miskin tersebut. “Saya kemarin coba tanya ke beberapa sekolah negeri, mereka menjawab bahwa program penelusuran ini memang sudah berjalan. Tapi lebih detailnya saya belum mengetahui itu dari Disdik,” katanya.

Lebih lanjut Ali mengatakan, dirinya akan memantau langsung penelusuran. Hal itu perlu dilakukan guna memastikan berjalannya program, karena bulan depan memasuki pendataan siswa baru.

“Saya akan coba memonitoring beberapa sekolah untuk melihat program penelusuran ini, karena dikit lagi akan memasuki bulan Agustus yang artinya pendataan siswa di tahun ajaran baru harus cepat dilakukan” terangnya.

Senada, Sekretaris BMPS Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly mengaku belum mengetahui hasil dari penelusuran tersebut. “Disdik kan pasti langsung melaporkan ini ke wali kota, jadi saya belum tahu informasi lebih lanjutnya,” kata Ayung.

Ia mengaku, pihaknya juga membantu menelusuri siswa miskin yang putus sekolah melalui angket pada website. Namun hasilnya sampai saat ini tak maksimal.

“Kita kan buat website, disitu masyarakat bisa mengisi, siapa saja keluarga atau tetangga yang belum mendaftarkan diri ke sekolah mana pun. Tapi sampai sekarang hasilnya nihil belum ada data yang masuk ke pihak BMPS,” ungkapnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin