Berita Bekasi Nomor Satu

Dinas Pertanian Diminta Perbaiki Saluran Irigasi

HASIL PANEN: Seorang petani memanggul hasil panen sayur kembang kol yang siap jual, di Sukawangi Kabupaten Bekasi, Kamis (10/9). Dampak musim kemarau yang berkepanjangan membuat sebagian petani padi mulai beralih tanam ke sayur-mayur. ARIESANT/RADAR BEKASI
HASIL PANEN: Seorang petani memanggul hasil panen sayur kembang kol yang siap jual, di Sukawangi Kabupaten Bekasi, Kamis (10/9). Dampak musim kemarau yang berkepanjangan membuat sebagian petani padi mulai beralih tanam ke sayur-mayur. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – DPRD Kabupaten Bekasi meminta Dinas Pertanian melakukan evaluasi saluran irigasi untuk mengatasi masalah kekeringan yang terjadi setiap tahun. Salah satunya memperbaiki saluran irigasi air menuju lahan pertanian.

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mohamad Nuh, persoalan kekeringan dan sebagainya untuk lahan pertanian selalu terjadi setiap tahun. Sehingga, dia menyarankan agar peran dari Dinas Pertanian harus ditingkatkan lagi untuk mengurus saluran irigasi yang tidak berfungsi.

“Sebenarnya saluran irigasi yang membentang di tengah-tengah Kabupaten Bekasi ini harus benar-benar diurus,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (10/9).

Dalam persoalan ini, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kabupaten ini menyarankan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi harus memberikan subsidi dan bantuan kepada para petani. Karena, walau bagaimana pun, petani sebagai tulang punggung ketersedian pangan, khususnya beras.

“Yang pasti, harus ada subsidi dan bantuan dari pemerintah. Sebab, petani itu tulang punggung ketersedian beras,” tuturnya.

Mengenai pengalihan lahan pertanian dari padi ke sayur-mayur, Nuh tidak mau bicara banyak. Kendati demikian, dirinya tidak memungkiri, pengalihan fungsi lahan pertanian bisa saja dilakukan, ketika kondisinya kemarau panjang. Misalnya, jadi perkebunan dan tempat ternak hewan.

“Jadi ada istilah seperti tumpang sari. Ketika tidak bisa difungsikan sebagai sawah, bisa dimanfatkan menjadi lahan untuk perkebunan atau pertenakan. Dan saat air sudah ada, bisa dikembalikan lagi fungsinya,” saran Nuh.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nayu Kulsum menyampaikan, mengenai pengalihan lahan pertanian sejauh ini sudah dianjurkan kepada para petani. Terutama lahan pertanian yang sering mengalami kekeringan.

“Seharusnya demikian, ada perubahan pola tanam. Kalau kami sudah mengajurkan ke penyuluh, agar petani mau bralih tanam,” imbuhnya.

Nayu mengaku, untuk data lahan pertanian yang sudah berubah menjadi perkebunan ia tidak punya. Akan tetapi, kebanyakan perkebunan yang ada di Kabupaten Bekasi, memanfatkan tanah perkarangan.

“Masyarakat lebih banyak memanfaatkan lahan pekarangan atau tanah darat untuk perkebunan. Dan kami belum punya datanya, karena luasnya tidak seberapa,” tandas Nayu. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin