RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezi Syukrawati menyampaikan, hingga saat ini antrean uji sampel swab tes masih terjadi.
Perhari bisa mencapai 400 hingga 600 sampel yang harus di uji di laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) milik Kota Bekasi dan RSUD dr Chasbullah Abdul Madjid (RSCAM). Saat ini hanya ada empat alat uji sampel di dua lokasi tersebut.
Untuk menyiasati antrean, petugas kedua laboratorium melakukan koordinasi agar bisa dilakukan pergeseran pengujian sampel. Pasalnya maksimal uji sampel bisa diketahui warga tiga hari setelah tes guna percepatan proses deteksi penyebaran Covid-19.
“Selama ini kita memiliki alat pemeriksaan sampel swab hanya empat alat. Di RSUD Kota Bekasi dua, Lab Kesda dua jadi empat alat PCR. Jadi misalkan di satu tempat itu penuh akan kita geser ke tempat yang satunya. Dan itu kita anggap biasa,” ucapnya.
Melihat terus meningkatnya jumlah antrean sampel swab, pemerintah Kota Bekasi juga berencana menambah laboratorium polymerase chain reaction (PCR). Pekan depan djadwalkan Lab Container akan didatangkan ke Kota Bekasi.
“Ya Minggu depan laboratorium akan bertambah salah satunya Lab Container. Yang nantinya akan di tempatkan di RSUD dan GOR Bekasi. Berapa-berapanya saya belum bisa pastikan ya,” jelasnya.
Ia mengaku, meski ada keterlambatan dalam memberikan hasil pemeriksaan swab dan rapid test kepada warga. Dirinya memastikan paling lambat, hasil akan keluar selama kurun waktu tiga hari.
“Kita akan pastikan hasil pemeriksaan swab test dan rapid test paling lama tiga hari. Karena sekarang ini angka kesembuhan di atas 80 persen,” ungkapnya. (pay)
