Berita Bekasi Nomor Satu

Sampah Menumpuk di Sepanjang Pesisir Muaragembong

sampah
MENINJAU : Sejumlah nelayan di Muaragembong sedang meninjau pesisir pantai yang dipenuhi sampah.
sampah
MENINJAU : Sejumlah nelayan di Muaragembong sedang meninjau pesisir pantai yang dipenuhi sampah.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan nelayan di Muaragembong, meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk menertibkan tempat pembuangan sampah liar yang berada disepanjang aliran sungai maupun kali di Kabupaten Bekasi. Pasalnya, saat musim penghujan tiba, sampah-sampah itu terbawa arus dan menumpuk di pesisir pantai.

Hal itu seperti yang terjadi di pesisir Pantai Sederhana dan Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong. Dimana, sampah berserakan dan memenuhi pesisir pantai, dengan kondisi itu para nelayan merugi.

“Akibat banyaknya sampah di laut,
pendapatan kami menurun drastis. Biasanya bisa 10 sampai 20 kilogram, sekarang hanya tiga sampai empat kilogram, karena banyaknya sampah,” ujar Ketua Nelayan
Muarajaya, Subarma kepada Radar Bekasi,
Senin (15/2)

Untuk diketahui, dari video yang dikirim oleh nelayan, sampah yang memenuhi pesisir pantai, mulai dari limbah perumahaan hingga industri itu terbawa arus saat banjir beberapa waktu lalu.

Pria yang akrab disapa Barma ini mengatakan, tumpukan sampah tersebut membuat jaring nelayan rusak, dan persoalan ini terus berulang setiap tahun, mulai bulan Januari atau yang dikenal musim barat. Dirinya mengaku, sudah sering menyampaikan kepada Pemkab Bekasi, agar persoalan ini bisa diselesaikan, namun hingga saat ini tidak kunjung ada realisasinya.

“Kami sudah banyak berharap dari tahun kemarin. Tapi cuma berharap doang, enggak ada realisasi. Persoalan ini terus berulang setiap tahunnya, sampah enggak kira-kira banyak bangat,” tuturnya.

Dirinya berharap, agar Pemkab Bekasi, bisa menertibkan tempat pembuangan sampah liar yang berada disepanjang Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) dan lain-nya. Karena setiap musim hujan, sampah itu terbawa arus, dan berkumpul di pesisir Pantai Muaragembong.

Menurutnya, untuk membersihkan sampah-sampah tersebut, para nelayan harus membutuhkan ratusan perahu, mengingat banyaknya debit sampah. Kemudian, para nelayan tidak tahu harus membuang sampah-sampah itu kemana. Barma pun meminta, agar ada kesadaran bersama untuk menjaga ekosistem alam.

“Untuk membersihkan sampah-sampah itu, tidak cukup dengan ratusan perahu. Kemudian bingung juga mau dibuang kemana. Lagian percuma saja dibersihin, kalau masyarakat semaunya membuang sampah sembarangan,” bebernya. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin