Berita Bekasi Nomor Satu

Tak Layak Huni, Rumah Nenek Gusah Masuk Program Rutilahu

RUTILAHU
DUDUK DI BALAI: Nenek Gusah duduk di balai rumahnya yang hampir rubuh saat ditemui Radar Bekasi , di Kampung Pamahan, RT 03/01, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupatten Bekasi. PRA/RADAR BEKASI
RUTILAHU
DUDUK DI BALAI: Nenek Gusah duduk di balai rumahnya yang hampir rubuh saat ditemui Radar Bekasi , di Kampung Pamahan, RT 03/01, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupatten Bekasi. PRA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perbaikan rumah Nenek Gusah (70), warga Kampung Pamahan RT 03/01, Desa Sukamatri, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, akan dilakukan pada tahun 2021 ini.

Sebab, rumah tersebut sudah diusulkan sebagai penerima program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Hal ini disampaikan staf Pengelola Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kecamatan Tambelang, Ika.

Kata Ika, pada tahun 2020 lalu, rumah milik Nenek Gusah, sudah diusulkan oleh pihak desa setempat sebagai penerima program Rutilahu. Oleh karena itu, dirinya memastikan, pada tahun 2021 ini, rumah tersebut akan diperbaiki.

“Dari usulan desa sudah masuk data atas nama Ibu Gusah, dengan alamat Kampung Pamahan, RT 03/01, Desa Sukamantri. Insya Allah  tahun 2021 ini rumahnya akan diperbaiki,” ucap Ika kepada Radar Bekasi, Selasa (9/3).

Hanya saja, dia belum mengetahui secara pasti, kapan rumah itu akan direnovasi. Karena belum ada informasi lebih lanjut dari dinas terkait, mengingat program tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.

Cerita Nenek Gusah yang Tinggal Sendirian di Gubuk Reot

“Sampai saat ini saya belum dapat informasi untuk realisasinya. Biasanya, di triwulan dua atau tiga, kemungkinan di bulan Agustus,” terang Ika.

Dijelaska Ika, untuk penerima program Rutilahu tahun 2021 di Kecamatan Tambelang, kalau dihitung dari semua desa, secara keseluruhan jumlahnya mencapai ratusan. Namun, untuk berapa jumlah penerima setiap desanya, belum ada informasi.

“Kalau tidak salah, setiap desa itu di atas Rp 500 juta,” bebernya.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Budiono menyampaikan, anggran untuk program Rutilahu pada tahun 2021 ini sudah diputuskan sebesar Rp 800 juta setiap desa. Tapi, untuk realisasinya kapan, belum bisa dipastikan, karena memang Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) baru diputuskan.

“Baru kemarin DPA-nya diketuk untuk tahun 2021. Dan anggaran Rutilahu per desanya sebesar Rp 800 juta,” ujar Budiono.

Ia berharap, dengan anggaran yang sudah diputuskan, program Rutilahu ini bisa berjalan dengan baik. Artinya, warga yang memang rumahnya sudah tidak layak, bisa diperbaiki melalui program Rutilahu, sesuai peruntukan-nya. Alhasil kedepan, tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.

“Program Rutilahu ini harus sesuai peruntukan, dan setiap desa benar-benar mendata warga yang memang membutuhkan,” imbuh pria yang juga Ketua DPD Perindo Kabupaten Bekasi ini.

Sebagai anggota DPRD dari dapil IV, Budiono menyarankan, untuk perbaikan rumah Nenek Gusah, bisa dilakukan secepatnya. Walaupun hanya sementara, karena kondisinya sudah sangat tidak layak. Dirinya berjanji, akan menjalin komunikasi dengan pihak desa setempat.

“Saya akan komunikasi dengan pihak desa maupun kecamatan, supaya perbaikan bisa dilakukan, walaupun hanya sementara, agar bisa ditempati,” tandasnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin